Arsitektur Ekologi Adalah

Berbicara mengenai arsitektur, ada satu jenis arsitektur yang sedang populer di kalangan arsitek yaitu Arsitektur Ekologis atau Eco-Architecture. Eco-Architecture sendiri merupakan salah satu jenis arsitektur yang mempertimbangkan aspek aspek lingkungan hidup dalam pembangunan dan perancangan bangunan. Eco-Architecture menyediakan solusi arsitektural yang berkelanjutan bagi lingkungan hidup.

Kenapa Eco-Architecture Penting?

Eco-Architecture penting bagi lingkungan hidup karena mampu memberikan solusi terhadap berbagai masalah lingkungan yang ada. Eco-Architecture juga mampu memberikan pembangunan yang berkelanjutan dan minim pengaruh buruk terhadap lingkungan. Dalam pengerjaannya, Eco-Architecture sering digunakan pada pembangunan bangunan hijau seperti perkantoran, perumahan dan pusat perbelanjaan. Eco-Architecture juga penting untuk digunakan untuk mempromosikan kesadaran lingkungan bagi masyarakat.

Kelebihan Eco-Architecture

Bagi lingkungan hidup, Eco-Architecture memiliki kelebihan yang signifikan. Beberapa kelebihan Eco-Architecture yang penting’yaitu:

1. Mendorong Kesadaran Lingkungan

Setiap bangunan yang dibangun dengan menggunakan prinsip Eco-Architecture, selalu mengutamakan kesadaran lingkungan sebagai prioritas utama. Dalam pembangunan Eco-Architecture, aspek-aspek seperti penggunaan energi hemat, air dan listrik sangat diperhatikan karena dapat memberikan masukan positif bagi lingkungan sekitar.

2. Meningkatkan Efisiensi Energi

Eco-Architecture memiliki kelebihan dalam meningkatkan efisiensi energi. Para arsitek dalam perancangan bangunan Eco-Architecture sudah melakukan berbagai macam inovasi seperti penggunaan panel surya, sistem pemanas hemat energi dan sistem pendingin hemat energi. Hal tersebut memberikan dampak positif bagi lingkungan karena dapat mengurangi penggunaan energi yang tidak perlu dan merusak lingkungan.

3. Meningkatkan Kualitas Udara

Salah satu fokus Eco-Architecture adalah menambah kualitas udara dalam bangunan. Dalam Eco-Architecture, penggunaan bahan yang ramah lingkungan atau bahan organik dipilih untuk mengurangi polusi dan dampak yang negatif terhadap kesehatan penghuni.

4. Mengurangi Dampak Lingkungan

Bangunan Eco-Architecture memperhitungkan aspek lingkungan dalam perancangannya. Dalam pengerjaan ini, arsitek menggunakan bahan bahan daur ulang sebagai elemen penting dalam perancangan agar menjaga lingkungan hidup sehingga dapat memperkecil dampak negatif pada lingkungan sekitar.

5. Bahan Bangunan yang Sehat

Pada bangunan yang terbangun dengan Eco-Architecture, bahan yang digunakan sudah dipilih dari bahan yang ramah lingkungan sehingga dapat membuat lingkungan sekitar menjadi lebih sehat.

Kekurangan Eco-Architecture

Di sisi lain, Eco-Architecture juga mempunyai kekurangan, yang perlu di perhatikan untuk lebih terukur dalam keberlangsungan bahan bangunan yang digunakan. Berikut ini adalah beberapa kekurangan Eco-Architecture:

1. Biaya Pembangunan yang Tinggi

Salah satu kekurangan dari Eco-Architecture adalah mahalnya harga yang harus dikeluarkan untuk dapat membangun bangunan yang ramah lingkungan. Harga bahan bangunan yang lebih mahal dibandingkan bahan bangunan konvensional membuat pembangunan Eco-Architecture menjadi lebih mahal.

2. Perlu Perawatan yang Lebih Intensif

Bangunan Eco-Architecture memerlukan perawatan yang lebih intensif dibandingkan dengan bangunan konvensional. Kebutuhan perawatan ini memerlukan biaya yang cukup besar sehingga perawatan menjadi hal penting dalam penggunaan Eco-Architecture.

3. Sabuk Pengaman Tambahan

Eco-Architecture belum dapat memenuhi semua kebutuhan karena masih membutuhkan tenaga terbaik dan kemampuan pengembangan untuk dapat mewujudkan arsitektur yang lebih baik. Sehingga masih memerlukan sabuk pengaman tambahan agar arsitektur dapat digunakan secara lebih optimal.

Biaya Pembangunan Bangunan Eco-Architecture

Biaya pembangunan bangunan Eco-Architecture memang lebih tinggi dibandingkan bangunan konvensional, namun jika dilihat dari aspek manfaat yang didapatkan maka biaya yang dikeluarkan dapat sebanding dengan manfaat yang didapatkan. Berikut ini adalah jenis-jenis biaya yang sering diterapkan pada pembangunan bangunan Eco-Architecture

1. Biaya Perencanaan

Biaya ini mencakup fusi dari pendapat-pendapat para ahli serta analisis data lingkungan dan lain-lain. Untuk memperoleh gambaran biaya perencanaan Eco-Architecture maka Anda harus meminta konsultan arsitek untuk dapat merencanakan dengan baik.

2. Biaya Bahan Bangunan

Biaya pembelian bahan bangunan juga harus dihitung sebagai salah satu biaya pembangunan Eco-Architecture. Jenis bahan yang digunakan pada Eco-Architecture biasanya berbeda dengan bahan bangunan konvensional, sehingga biayanya perlu diperhitungkan dengan cermat.

3. Biaya Konstruksi

Biaya konstruksi salah satu faktor terbesar dalam pembangunan Eco-Architecture. Biaya pembangunan ini ditentukan dari banyaknya bahan yang digunakan, ketersediaan material, dan biaya pekerja yang terlibat dalam pembangunan bangunan. Anda dapat memperkirakan biaya konstruksi dengan menemui kontraktor yang terpercaya dan berkompeten.

Cara Membangun Bangunan Eco-Architecture

Bagi anda yang tertarik untuk membangun bangunan dengan menggunakan prinsip Eco-Architecture, Anda dapat mengikuti beberapa langkah berikut:

1. Kenali dan Pelajari Prinsip Eco-Architecture

Anda dapat mempelajari prinsip Eco-Architecture dengan membaca beberapa buku dan artikel yang tersedia. Selain itu, Anda juga dapat mempelajari prinsip-prinsip Eco-Architecture dari arsitek terkemuka.

2. Konsultasikan dengan Profesional

Sebelum memutuskan untuk membangun bangunan Eco-Architecture, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan para ahli dan arsitek terkemuka dalam bidang Eco-Architecture agar memperoleh hasil terbaik.

3. Gunakan Bahan Bangunan yang Ramah Lingkungan

Anda harus memperhitungkan penggunaan bahan bangunan yang ramah lingkungan sebagai elemen penting dalam konstruksi bangunan Eco-Architecture. Jenis bahan yang cocok untuk membangun bangunan Eco-Architecture seperti daur ulang, kayu, batu alam, dan bahan yang dapat digunakan kembali.

4. Perkirakan Biaya untuk Pembangunan

Anda harus merencanakan budget yang sebanding dengan kebutuhan sumber daya dan material yang diperlukan dalam pembangunan bangunan Eco-Architecture.

Contoh Eco-Architecture

Berikut ini adalah beberapa contoh bangunan Eco-Architecture yang terkenal:

1. Bosco Verticale, Milano, Italia

Bosco Verticale adalah gedung yang terdiri dari dua bangunan tinggi di Milan, Italia yang dilengkapi dengan pohon, semak-semak dan rumput di balkon setiap tingkat bangunannya. Gedung ini memiliki efek pada lingkungan sekitarnya dengan meningkatkan kualitas udara dan suhu udara yang lebih sejuk.

Bosco Verticale

2. Manitoba Hydro Place, Winnipeg, Kanada

Manitoba Hydro Place adalah bangunan yang paling efisien dan energi ramah di dunia. Bangunan ini dirancang dengan sistem pendingin udara alami, energi surya dan penggunaan bahan bangunan yang ramah lingkungan, membuat bangunan ini konservatif energi yang dikonsumsi.

Manitoba Hydro Place

3. Adam Joseph Lewis Center for Environmental Studies, Ohio, Amerika Serikat

Adam Joseph Lewis Center adalah gedung energi-netral yang terletak di Oberlin College, Ohio, AS. Dokumen manajemen dan dematerialisasi, efisiensi energi, penggunaan bahan-bahan daur ulang, dan penanganan air hujan dilakukan pada bangunan ini

Adam Joseph Lewis Center for Environmental Studies

Kesimpulan

Eco-Architecture merupakan salah satu jenis arsitektur yang mempertimbangkan aspek aspek lingkungan hidup dalam pembangunan dan perancangan bangunan. Eco-Architecture penting bagi lingkungan hidup karena mampu memberikan solusi terhadap berbagai masalah lingkungan yang ada. Eco-Architecture juga sangat menguntungkan bagi lingkungan hidup, namun memiliki kelemahan yang perlu diperhatikan, seperti biaya pembangunan yang tinggi, perawatan yang lebih intensif, dan sabuk pengaman tambahan.

Tinggalkan komentar

https://technologi.site/