Arsitektur Uph

Berkarya adalah sebuah proses yang penuh dengan tantangan, terlebih lagi bagi mahasiswa arsitektur yang harus melalui berbagai perjalanan untuk mencapai kesuksesan. Seperti halnya mahasiswa arsitektur dari Universitas Pelita Harapan (UPH) yang berhasil menciptakan karya luar biasa dan diapresiasi melalui Triennale Arsitektur UPH.

Sebuah Proses, Hidupkan Perjalanan Mahasiswa Arsitektur UPH Melalui Karya Mereka

Triennale Arsitektur UPH merupakan wujud prestasi yang dicapai oleh mahasiswa arsitektur UPH dalam menciptakan karya yang luar biasa. Dalam perjalanan mereka meraih keberhasilan tersebut, mahasiswa arsitektur UPH telah melalui proses yang cukup panjang dan berliku-liku.

Salah satu karya mahasiswa arsitektur UPH yang diapresiasi adalah dipamerkan di Lippo Mall Puri Indah Jakarta pada tanggal 9-11 Agustus 2019. Karya yang iini mengambil tema “Arsitektur dan Pengembangan Kota” ini menyoroti pentingnya arsitektur dalam membangun perkotaan yang lebih baik dan nyaman.

Triennale Arsitektur UPH

Triennale Arsitektur Uph

Triennale Arsitektur UPH merupakan sebuah ajang kompetisi karya arsitektur bagi mahasiswa yang diselenggarakan oleh Fakultas Desain dan Seni Kreatif UPH. Pada Triennale Arsitektur UPH ini, para mahasiswa arsitektur UPH ditantang untuk menciptakan karya-karya inovatif yang dapat memecahkan berbagai masalah yang terkait dengan pengembangan kota, arsitektur dan lingkungan hidup.

Apa Itu Triennale Arsitektur UPH?

Triennale Arsitektur UPH adalah sebuah ajang kompetisi karya arsitektur yang menjadi agenda rutin Universitas Pelita Harapan. Kompetisi ini bertujuan untuk memberikan wadah bagi mahasiswa arsitektur UPH untuk mengembangkan ide-ide inovatif yang dapat diaplikasikan dalam lingkungan sekitar.

Mengapa Perlu Mengikuti Triennale Arsitektur UPH?

Triennale Arsitektur UPH membuka banyak peluang bagi mahasiswa arsitektur untuk berkarya dan meraih prestasi. Selain itu, keikutsertaan dalam ajang ini juga dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengembangkan ide kreatif dan inovatif terkait pengembangan kota, arsitektur dan lingkungan.

Kelebihan Mengikuti Triennale Arsitektur UPH

Banyak kelebihan yang bisa dirasakan oleh mahasiswa arsitektur yang mengikuti kompetisi ini, diantaranya:

  • Meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan inovatif
  • Menambah pengalaman dalam berkarya dan merancang bangunan
  • Meningkatkan kemampuan dalam memecahkan masalah yang terkait dengan pengembangan kota dan lingkungan
  • Memberikan peluang untuk menang dan memenangkan hadiah dan penghargaan

Kekurangan Mengikuti Triennale Arsitektur UPH

Tentunya setiap kompetisi memiliki kekurangan dan tantangan tersendiri. Di antara kekurangan mengikuti Triennale Arsitektur UPH adalah:

  • Tantangan dalam mengembangkan konsep yang kreatif dan inovatif
  • Keterbatasan waktu dalam menghasilkan ide dan karya yang memenuhi kriteria yang ditentukan
  • Tantangan dalam menyajikan hasil karya agar dapat diapresiasi oleh juri dan orang lain
  • Kompetisi yang ketat sehingga harus lebih tekun dan fokus dalam mengembangkan ide dan karya

Biaya Yang Dibutuhkan Untuk Mengikuti Kompetisi

Untuk mengikuti Triennale Arsitektur UPH, mahasiswa arsitektur UPH tidak perlu memikirkan biaya yang besar. Sebab biaya yang dibutuhkan relatif rendah dan terjangkau. Biaya yang harus dikeluarkan oleh mahasiswa arsitektur UPH untuk mengikuti kompetisi ini hanya untuk membeli bahan-bahan dan alat yang diperlukan untuk mengembangkan karya.

Cara Mengikuti Triennale Arsitektur UPH

Untuk ikut serta dalam Triennale Arsitektur UPH, mahasiswa arsitektur UPH harus mendaftar terlebih dahulu dan mempersiapkan berbagai persyaratan yang dibutuhkan. Mahasiswa arsitektur UPH juga diharapkan untuk mengembangkan ide dan karya yang inovatif sesuai dengan tema yang dibuka pada kompetisi ini. Karya yang dihasilkan nantinya akan dievaluasi oleh dewan juri dan diseleksi sesuai dengan kriteria yang ditentukan.

Contoh Karya Mahasiswa Arsitektur UPH

Triennale Arsitektur Uph

Terdapat banyak contoh karya mahasiswa arsitektur UPH yang sangat inovatif dan kreatif, di antaranya adalah:

  • Karya “Green Lining” yang mengusung konsep bangunan hijau dengan atap tanaman yang dapat menjadi penyejuk udara di sekitar bangunan
  • Karya “Skywalk” yang mengusung konsep jembatan penyebrangan yang terintegrasi dengan rancangan bangunan modern
  • Karya “Village Hub” yang mengusung konsep desa modern dengan penyediaan berbagai fasilitas pendukung seperti cafe, toko, dan lainnya

Dari contoh-contoh karya di atas, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa arsitektur UPH berhasil menciptakan karya yang sangat kreatif dan inovatif. Hal ini membuktikan bahwa mahasiswa UPH termasuk dalam kalangan mahasiswa arsitektur yang berkualitas dan memiliki kemampuan yang lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa arsitektur dari universitas lain.

Kesimpulannya, Triennale Arsitektur UPH merupakan ajang kompetisi karya arsitektur yang sangat penting bagi mahasiswa arsitektur UPH untuk meningkatkan kemampuan dan pengalaman dalam berkarya. Meskipun kompetisi ini memiliki tantangan dan kekurangan, namun keuntungan yang diperoleh lebih besar dari yang diharapkan seperti meningkatkan kreativitas dan potensi bagi para mahasiswa arsitektur untuk diminati oleh pekerjaan kreatif di masa depan.

Tinggalkan komentar

This will close in 0 seconds

https://technologi.site/