Bila Anda seorang audio enthusiast, Anda mungkin pernah mendengar istilah “ohm speaker”. Namun, apakah Anda tahu apa itu ohm speaker dan bagaimana cara menghitungnya? Berikut adalah panduan singkat tentang cara menghitung ohm speaker.

Cara Menghitung Ohm Speaker

Untuk menghitung ohm speaker, Anda memerlukan multimeter digital dan mengikuti langkah-langkah berikut:

Pastikan speaker tidak sedang digunakan atau dihubungkan ke sumber audio apa pun.
Atur multimeter digital ke pengukuran resistansi (Ω).
Hubungkan probe merah ke terminal positif (disebut juga +) dari speaker dan probe hitam ke terminal negatif (disebut juga -).
Baca resistansi pada layar multimeter digital.

Resistansi yang Anda baca adalah ohm speaker. Angka ini menunjukkan seberapa sulit arus listrik mengalir melalui speaker, yang pada gilirannya mempengaruhi kinerja suara speaker Anda.

Apa Itu Ohm Speaker?

Ohm speaker adalah satuan resistansi pada speaker yang menunjukkan seberapa sulit arus listrik mengalir melalui konduktor di dalam speaker. Semakin besar ohm speaker, semakin tinggi resistansi dan semakin sulit arus listrik mengalir melalui speaker.

Kelebihan dan Kekurangan Speaker dengan Ohm yang Tinggi dan Rendah

Kelebihan Speaker dengan Ohm Tinggi

Lebih hemat daya karena memerlukan arus listrik yang lebih kecil untuk menghasilkan suara yang sama dengan speaker dengan ohm yang lebih rendah.
Membutuhkan kabel speaker yang lebih tipis dan lebih murah.
Lebih tahan lama karena beban pada kumparan suara lebih sedikit.

Kekurangan Speaker dengan Ohm Tinggi

Perlu amplifier dengan daya yang lebih besar untuk menghasilkan suara yang sama dengan speaker berohm rendah.
Lebih mudah terbakar karena memerlukan daya lebih besar untuk menghasilkan suara yang sama dengan speaker berohm rendah.
Lebih mahal karena memerlukan bahan isolator yang lebih mahal.

Kelebihan Speaker dengan Ohm Rendah

Memungkinkan amplifier dengan daya kecil untuk menghasilkan suara yang sama dengan speaker dengan ohm yang lebih tinggi.
Lebih cocok digunakan dengan peralatan audio rumahan karena menyediakan suara yang lebih baik pada level volume yang lebih rendah.
Lebih murah karena menggunakan bahan isolator yang lebih murah.

Kekurangan Speaker dengan Ohm Rendah

Lebih boros daya dan memerlukan arus listrik yang lebih besar untuk menghasilkan suara yang sama dengan speaker berohm tinggi.
Memerlukan kabel speaker yang lebih tebal dan lebih mahal.
Kumparan suara terbebani lebih berat dan cenderung tidak tahan lama.

Spesifikasi Speaker

Spesifikasi speaker mencakup lima elemen utama:

Ukuran speaker: diameter konus suara atau unit driver.
Bentuk dan tipe speaker: 2-way, 3-way, full range, dll.
Frekuensi respons: rentang frekuensi yang dapat diproduksi oleh speaker dalam hal suara yang jernih.
Daya tangkap: kemampuan speaker untuk mentransmisikan daya ke gelombang suara dalam level suara tunggal.
Impedansi: resistansi pada speaker.

Merk dan Harga Speaker

Ada banyak merk speaker yang tersedia di pasaran, dari yang terkenal hingga yang murah. Beberapa merk speaker terkenal di Indonesia meliputi:

JBL
Bose
Sony
Harman Kardon
Pioneer

Harga speaker bervariasi tergantung pada ukuran, tipe, dan kualitas. Harga speaker untuk penggunaan rumahan biasanya dimulai dari sekitar Rp 500.000 untuk speaker dengan ukuran 5-6 inci, dan bisa mencapai lebih dari Rp 5.000.000 untuk speaker high-end dengan ukuran 12 inci atau lebih besar.

Kesimpulan

Menghitung ohm speaker adalah hal penting untuk memilih speaker yang tepat untuk aplikasi Anda. Speaker dengan ohm yang lebih tinggi lebih hemat daya, cocok untuk penggunaan rumah, dan tahan lama, sementara speaker dengan ohm yang lebih rendah lebih cocok untuk audio seluler dan menghasilkan suara yang lebih baik pada volume tinggi. Ada banyak merk dan harga speaker yang berbeda, jadi pastikan untuk mempertimbangkan ukuran, bentuk, tipe, frekuensi respons, daya tangkap, dan impedansi ketika memilih speaker untuk aplikasi Anda.