Siapa yang tidak ingin memiliki dana tunai tambahan? Tidak sedikit orang yang memilih mengajukan kredit. Namun, semakin besar nominal yang diajukan, maka semakin tinggi pula risiko macetnya kredit. Apa itu kredit macet? Artikel ini akan membahas tentang pengertian, penyebab, cara menghindari, dan mengatasi masalah kredit macet.
Penjelasan Tentang Kredit Macet
Kredit macet merupakan sebuah kondisi di mana seseorang mengalami keterlambatan dalam membayar cicilan hutang atau kredit. Artinya, dia tidak dapat melunasi utangnya tepat waktu sesuai dengan kesepakatan dalam perjanjian. Kredit macet atau NPA (Non-Performing Assets) secara umum dapat terjadi pada seluruh jenis kredit, dari kredit perumahan, kredit mobil, kredit tanpa agunan, kredit usaha, hingga kredit konsumsi.
Penyebab Terjadinya Kredit Macet
Kredit macet dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:
- Ketidakmampuan atau kesulitan dalam membayar cicilan kredit, terutama jika beban cicilan sudah terlalu berat dibandingkan pemasukan bulanan.
- Tidak cermat memilih lembaga keuangan atau penyedia kredit yang tepat dan memiliki reputasi yang baik sebelum mengajukan kredit. Penting untuk memperhatikan bunga kredit, biaya administrasi, serta persyaratan dan ketentuan yang ada sebelum membuat keputusan.
- Tidak cermat dalam menghitung kemampuan finansial dan mengelola keuangan sebelum mengajukan kredit. Sehingga setelah mendapat kredit, orang tersebut kesulitan dalam mengatur keuangan dan mengalami kesulitan dalam membayar cicilan kredit.
- Terjadi resesi ekonomi atau kondisi finansial negara sedang tidak stabil sehingga penghasilan menurun, biaya hidup semakin meningkat, hingga terjadilah kredit macet.
Cara Menghindari Terjadinya Kredit Macet
Agar terhindar dari kredit macet, sebaiknya lakukan cara-cara berikut:
- Pilihlah lembaga keuangan atau penyedia kredit yang kredibel dan memiliki reputasi yang baik. Pelajari semua persyaratan kredit dengan seksama agar tidak ada yang terlewat.
- Hitung kemampuan finansial dan pastikan cicilan kredit tidak lebih dari 35% dari penghasilan bulanan.
- Lakukan perencanaan keuangan dengan baik, buat anggaran pengeluaran harian, mingguan, dan bulanan, serta simpan sebagian penghasilan bulanan sebagai cadangan dana darurat untuk menghadapi tantangan finansial yang tidak terduga.
- Jangan terlalu sering atau boros dalam menggunakan kartu kredit. Gunakanlah kartu kredit hanya untuk kebutuhan yang penting atau darurat saja.
- Perhatikan inflasi atau lonjakan harga barang dan jasa di sekitar lingkungan sekitar tempat tinggal atau kerja. Ini akan berdampak langsung pada biaya hidup bulanan dan pengeluaran yang harus dikeluarkan.
Bagaimana Mengatasi Masalah Kredit Macet?
Jika terlanjur mengalami masalah kredit macet, sebaiknya lakukan beberapa cara sebagai berikut:
- Segera menghubungi bank atau penyedia kredit untuk membicarakan masalah dan mencari solusi terbaik agar terhindar dari sanksi denda dan bunga keterlambatan.
- Denyutkan pikiran untuk mencari cara untuk meningkatkan penghasilan agar dapat membayar cicilan hutang tepat waktu. Misalnya dengan mencari pekerjaan tambahan, membuka usaha kecil-kecilan, atau melakukan investasi yang aman.
- Mengatur ulang pengeluaran bulanan dan mengurangi pengeluaran yang tidak penting dengan cara membuat anggaran pengeluaran baru.
- Menjajaki opsi refinancing atau mengalihkan hutang ke penyedia kredit lain dengan bunga atau biaya admin yang lebih rendah.
- Jika memungkinkan, segera lunasi hutang kredit atau membayar cicilan kredit dengan jumlah yang lebih besar daripada cicilan biasa agar utang kredit bisa segera terlunasi.
Kelebihan dan Kekurangan dari Kredit Macet
Tidak ada kelebihan dalam kredit macet. Orang yang mengalami kredit macet akan mengalami sejumlah kekurangan, yaitu:
- Merugikan diri sendiri karena harus membayak cicilan dengan bunga dan denda yang lebih tinggi akibat keterlambatan membayar.
- Berpotensi mengalami nasib yang sama jika tidak melakukan cara menghindari terjadinya kredit macet agar tidak berulang lagi di masa depan.
- Berpotensi terkena tindakan penagihan yang intens dari pihak bank atau lembaga keuangan yang menyediakan kredit atau pun debt collector dari perusahaan yang menagih piutang secara profesional.
- Berpotensi merusak histori kredit di BI atau Bank Indonesia sehingga tidak bisa mengajukan kredit di masa mendatang.
- Berpotensi turunnya reputasi dan kepercayaan dari pihak lembaga keuangan pada individu yang mengalami kredit macet.
Cara Membatalkan Pengajuan Kredit Pintar
Menurut sumber data yang ditemukan, berikut tiga cara membatakan pengajuan kredit pintar:
- Menghubungi layanan customer service dari Kredit Pintar langsung melalui aplikasi atau website resmi. Kemudian, sampaikan alasan ingin membatalkan pengajuan kredit pintar secara jelas dan rinci.
- Mengisi form pengajuan pembatalan kredit pintar. Form ini dapat diakses melalui website Kredit Pintar atau daftar email yang sudah terdaftar pada situs Kredit Pintar.
- Mengirimkan email resmi ke alamat email customer service Kredit Pintar. Isikan email dengan rincian informasi pembatalan kredit pintar agar mendapatkan respons balasan dengan cepat.
Contoh Penagihan Kredit Pintar
Berikut contoh kejadian penagihan kredit pintar pada masa pemberlakuan PSBB di kota:
Penagihan Debt Collector Kredit Pintar pada Masa Pemberlakuan PSBB Kota
Seorang nasabah Kredit Pintar yang enggan disebutkan namanya mengatakan, pada saat masa PSBB kota, dia kesulitan dalam membayar angsuran kredit pintar. Namun, tidak lama kemudian debitur menerima surat dari pihak debt collector yang memaksakan untuk membayar cicilan hutang saat PSBB berlangsung.
Menurutnya, perlakuan debt collector dari credit pintar ini dianggap tidak manusiawi dengan melakukan tekanan dan memaksa agar segera melunasi cicilan walaupun debitur yang bersangkutan mengalami kesulitan keuangan pada saat itu.
Jaga konsistensi dalam melunasi cicilan kredit agar tidak sampai mengalami kredit macet. Namun, jika terlanjur mengalami masalah kredit macet, jangan jangan panik dan segera lakukan tindakan yang diperlukan seperti yang sudah dijelaskan di atas demi keselamatan finansial di masa yang akan datang.
