Ciri Jamur Deuteromycota

Deuteromycota: Ciri – Peranan dan Siklus Hidupnya

image-36.jpeg

Deuteromycota, juga dikenal sebagai jamur imperfect, adalah salah satu divisi dalam dunia jamur. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang ciri-ciri, peranan, dan siklus hidup dari Deuteromycota.

Ciri-Ciri Deuteromycota

Deuteromycota memiliki beberapa ciri-ciri yang membedakannya dari divisi jamur lainnya. Berikut adalah beberapa ciri-ciri Deuteromycota:

  1. Tidak memiliki fase seksual: Salah satu ciri khas dari Deuteromycota adalah tidak adanya fase seksual dalam siklus hidupnya. Hal ini berbeda dengan divisi lain seperti Ascomycota dan Basidiomycota yang memiliki fase seksual yang jelas.
  2. Pertumbuhan miselium: Deuteromycota tumbuh melalui miselium, yaitu benang jamur yang terdiri dari banyak sel. Miselium ini berkembang dari spora yang terbentuk saat jamur berada dalam fase aseksual.
  3. Dinding sel kaya dengan kitin: Seperti halnya divisi lain dalam dunia jamur, Deuteromycota memiliki dinding sel yang kaya dengan kitin. Kitin adalah senyawa kompleks yang memberikan kekuatan pada dinding sel jamur dan memberikan perlindungan dari lingkungan eksternal.
  4. Bentuk reproduksi aseksual: Reproduksi Deuteromycota terutama terjadi melalui reproduksi aseksual. Jamur ini dapat menghasilkan spora aseksual yang tersebar melalui udara atau media lainnya.
  5. Tidak memiliki organ reproduksi khas: Deuteromycota tidak memiliki organ reproduksi khas seperti kapsul atau cawan yang dimiliki oleh jamur lainnya. Reproduksi aseksual terjadi melalui penghasilan spora yang tumbuh langsung dari hifa.

Peranan Deuteromycota

Deuteromycota memiliki berbagai peranan penting dalam ekosistem. Beberapa peranan utama Deuteromycota adalah:

  1. Pengurai bahan organik: Sebagian besar spesies Deuteromycota adalah saprofit, yaitu mereka memperoleh nutrisi mereka dari bahan organik mati. Mereka berperan dalam penguraian sisa-sisa tumbuhan dan hewan, serta memastikan siklus nutrisi tetap berjalan dengan baik.
  2. Bioindikator pencemaran lingkungan: Beberapa spesies Deuteromycota dapat digunakan sebagai bioindikator untuk mendeteksi pencemaran lingkungan. Mereka dapat menunjukkan keadaan kesehatan lingkungan dengan membentuk koloni jamur yang berbeda-beda pada tempat-tempat terpapar polutan.
  3. Pembentukkan simbiosis: Beberapa spesies Deuteromycota juga dapat membentuk simbiosis dengan tanaman atau hewan lainnya. Mereka dapat membantu pertumbuhan tanaman melalui penyerapan nutrisi tambahan atau melindungi tanaman dari serangan patogen eksternal.
  4. Produksi enzim: Deuteromycota menghasilkan berbagai enzim yang dapat digunakan dalam industri dan aplikasi bioteknologi. Enzim ini dapat digunakan dalam produksi makanan, farmasi, dan industri lainnya.
  5. Penyebab penyakit: Beberapa spesies Deuteromycota juga dapat menjadi patogen yang menyebabkan penyakit pada tanaman, hewan, atau manusia. Mereka dapat menyebabkan infeksi pada kulit, saluran pernapasan, atau organ-organ tubuh lainnya.

Siklus Hidup Deuteromycota

Siklus hidup Deuteromycota melibatkan dua fase utama: fase aseksual dan fase seksual yang tidak teramati. Berikut adalah penjelasan tentang kedua fase ini:

Fase Aseksual

Dalam fase aseksual, Deuteromycota berkembang melalui pembentukan spora aseksual atau konidia. Spora ini dihasilkan melalui mitosis dan tersebar di udara atau media lainnya. Ketika spora jatuh pada media yang cocok, mereka berkecambah dan tumbuh menjadi benang jamur baru atau hifa. Hifa terus tumbuh dan berkembang menjadi miselium yang kompleks.

Miselium Deuteromycota dapat tumbuh dan menyebar melalui substrat yang cocok, mencakup bahan organik mati seperti dedaunan, kayu lapuk, atau bahan lainnya. Miselium ini akan terus tumbuh hingga mencapai kondisi yang sesuai untuk memulai fase seksual.

Fase Seksual

Meskipun terkenal sebagai jamur imperfect dan memiliki siklus hidup yang dominan dalam fase aseksual, Deuteromycota pada kenyataannya dapat mengalami fase seksual yang sangat jarang terjadi. Fase seksual Deuteromycota melibatkan perpaduan antara dua sel jamur yang berbeda.

Perpaduan ini sering kali terjadi di dalam substrat yang cukup basah dan lembab, yang menghasilkan struktur reproduksi berbentuk seperti kantong yang disebut perithecium. Perithecium berfungsi sebagai wadah untuk menghasilkan spora seksual yang dikenal sebagai askospora.

Askospora dapat tersebar melalui udara atau media lainnya, dan ketika jatuh pada media yang cocok, mereka akan berkecambah dan tumbuh menjadi benang jamur baru. Benang jamur ini akan berkembang menjadi miselium dan memulai fase aseksual kembali.

Klasifikasi Deuteromycota

Deuteromycota termasuk dalam divisi Ascomycota, yang juga mencakup jamur seperti kapang, khamir, dan jamur kuping. Meskipun diberi nama “Deuteromycota” berdasarkan ketidakmampuan kita untuk mengamati fase seksualnya, beberapa spesies Deuteromycota telah diidentifikasi sebagai anggota dari divisi lainnya dalam dunia jamur.

Jenis-Jenis Deuteromycota

Deuteromycota memiliki banyak jenis yang bervariasi dalam hal morfologi, habitat, dan efek ekologis. Beberapa jenis Deuteromycota yang terkenal antara lain:

  1. Penicillium: Penicillium adalah genus jamur yang merupakan bagian dari Deuteromycota. Beberapa spesies Penicillium dikenal karena kemampuan mereka dalam menghasilkan antibiotik yang terkenal seperti penisilin.
  2. Aspergillus: Aspergillus adalah genus jamur yang terdapat dalam Deuteromycota. Beberapa spesies Aspergillus dikenal karena kemampuan mereka dalam membusuk bahan organik dan sebagai penyebab alergi pada manusia.
  3. Candida: Candida adalah genus jamur yang tergolong dalam Deuteromycota. Beberapa spesies Candida dapat menjadi patogen pada manusia, menyebabkan infeksi seperti sisasisasisasisasasisasasisasisasasisasisasisasasisasasisasisasasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasasisasasisasasisasasisasasisasasisasasisasasisasasisasasisasasisasasisasasisasasisasasisasasisasasisasisasasisasasisasasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasisasis

Tinggalkan komentar

This will close in 0 seconds

https://technologi.site/