Contoh Bmc Fashion

Contoh Bisnis Model Canvas yang Bantu Usaha Berkembang

1. Mengenal Bisnis Model Canvas

Bisnis Model Canvas (BMC) merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menggambarkan elemen-elemen penting dalam sebuah bisnis. BMC membantu para pengusaha dan pengambil keputusan untuk lebih memahami bagaimana sebuah bisnis beroperasi secara keseluruhan.

Sebuah BMC terdiri dari sembilan elemen utama yang saling berhubungan, yaitu Segmen Pelanggan (Customer Segments), Proposisi Nilai (Value Propositions), Saluran Distribusi (Channels), Hubungan Pelanggan (Customer Relationships), Sumber Pendapatan (Revenue Streams), Sumber Daya Utama (Key Resources), Kegiatan Utama (Key Activities), Kemitraan Utama (Key Partnerships), dan Struktur Biaya (Cost Structure).

Contoh Bisnis Model Canvas yang Bantu Usaha Berkembang - Gambar 1

Contoh di atas merupakan sebuah Bisnis Model Canvas yang digunakan oleh pengusaha dalam usaha hijab. Dalam BMC tersebut terlihat dengan jelas segmen pelanggan yang ditargetkan, proposisi nilai yang ditawarkan, saluran distribusi yang digunakan, serta elemen-elemen lainnya yang menjadi dasar dalam menjalankan bisnis tersebut.

2. Bahan

Pada contoh BMC fashion template di bawah ini, terdapat beberapa komponen penting yang harus dipahami dalam mengembangkan sebuah bisnis di industri fashion:

BMC Fashion template - qwerty - The Business Model Canvas Key Partners - Gambar 2

1. Segmen Pelanggan: Meliputi siapa target pasar yang akan dilayani oleh bisnis tersebut. Dalam contoh ini, segmen pelanggan terdiri dari remaja hingga dewasa yang mengikuti tren fashion terkini.

2. Proposisi Nilai: Menjelaskan mengapa produk atau layanan yang ditawarkan oleh bisnis tersebut memiliki nilai tambah bagi pelanggan. Dalam contoh ini, proposisi nilai adalah menyediakan produk fashion berkualitas dengan harga terjangkau.

3. Saluran Distribusi: Memperlihatkan bagaimana produk tersebut akan dijual dan didistribusikan kepada pelanggan. Dalam contoh ini, saluran distribusi dapat melalui toko online, toko fisik, atau melalui mitra penjualan.

4. Hubungan Pelanggan: Menjelaskan bagaimana bisnis ini akan menjalin hubungan dengan pelanggan, apakah melalui layanan purna jual, program loyalitas, atau metode lainnya. Di contoh ini, hubungan pelanggan dapat dilakukan melalui customer service yang responsif dan ramah.

5. Sumber Pendapatan: Menyatakan sumber-sumber pendapatan yang akan diperoleh oleh bisnis tersebut, seperti penjualan produk, iklan, atau dukungan dari mitra. Dalam contoh ini, sumber pendapatan utama adalah penjualan produk fashion.

6. Sumber Daya Utama: Merupakan aset atau sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan bisnis, seperti infrastruktur, teknologi, manusia, atau merek. Dalam contoh ini, sumber daya utama meliputi gudang penyimpanan, sistem manajemen inventaris, dan tim desain yang kreatif.

7. Kegiatan Utama: Merupakan kegiatan kunci yang harus dilakukan oleh bisnis untuk menghasilkan dan menjual produk atau layanan. Dalam contoh ini, kegiatan utama meliputi desain, produksi, dan pemasaran produk fashion.

8. Kemitraan Utama: Menjelaskan kemitraan yang dibutuhkan untuk mengoptimalkan kinerja bisnis, seperti mitra distribusi, mitra produksi, atau mitra teknologi. Dalam contoh ini, kemitraan utama dapat dilakukan dengan produsen kain, perusahaan pengiriman, atau influencer fashion.

9. Struktur Biaya: Menyatakan jumlah biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis, termasuk biaya produksi, biaya iklan, biaya distribusi, dan lain-lain. Dalam contoh ini, struktur biaya meliputi biaya produksi, biaya pengemasan, biaya pemasaran, dan biaya gaji karyawan.

3. Harga, Ukuran, Warna, Merk

Cara Mengisi u2018Business-Model Canvasu2019 (Part 1) u2013 Contoh Usaha Produk - Gambar 3

Bagian gambar di atas adalah contoh pengisian BMC untuk bisnis produk fashion, dengan memfokuskan pada elemen harga, ukuran, warna, dan merk:

1. Harga: Menentukan harga jual produk berdasarkan biaya produksi, harga pasar, dan strategi yang telah ditetapkan. Dalam contoh ini, harga ditentukan berdasarkan biaya produksi, margin keuntungan, dan harga kompetitor.

2. Ukuran: Menjelaskan variasi ukuran yang ditawarkan oleh bisnis. Dalam contoh ini, bisnis produk fashion menyediakan berbagai ukuran standar, mulai dari small hingga extra large.

3. Warna: Menyajikan variasi warna produk yang ditawarkan. Dalam contoh ini, bisnis produk fashion menawarkan berbagai pilihan warna yang sesuai dengan tren fashion terkini.

4. Merk: Menyatakan merek atau brand yang digunakan oleh bisnis untuk membedakan produknya dengan pesaing. Dalam contoh ini, bisnis produk fashion menggunakan merek yang telah dikenal di pasaran dan memiliki reputasi yang baik.

4. Kesimpulan

Bisnis Model Canvas (BMC) merupakan alat yang sangat berguna dalam mengembangkan dan mengelola bisnis. Dengan memahami setiap elemen dalam BMC, pengusaha dapat merencanakan strategi bisnis yang lebih efektif dan efisien.

Dalam contoh-contoh BMC di atas, terlihat bagaimana pengusaha menggunakan BMC untuk menentukan segmen pelanggan, proposisi nilai, saluran distribusi, hubungan pelanggan, sumber pendapatan, sumber daya utama, kegiatan utama, kemitraan utama, dan struktur biaya. Selain itu, mereka juga memperhatikan faktor-faktor seperti harga, ukuran, warna, dan merk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Jika Anda ingin mengembangkan bisnis Anda, jangan ragu untuk menggunakan BMC sebagai panduan yang dapat membantu Anda menggambarkan dan menjalankan bisnis dengan lebih baik. Dengan menganalisis dan mempertimbangkan setiap aspek dalam BMC, Anda dapat mengoptimalkan peluang bisnis dan mengatasi tantangan yang mungkin dihadapi.

Tinggalkan komentar

This will close in 0 seconds

https://technologi.site/