Contoh Soal Penerimaan Marginal

Dadan Suradan Pratama

Hey Teman-teman,

Contoh Soal Penerimaan Marginal Koleksi Nomer 10

Contoh Soal Penerimaan Marginal Koleksi Nomer 10

Apakah kalian pernah mendengar tentang Penerimaan Marginal? Penerimaan Marginal adalah perubahan total penerimaan yang muncul ketika kegiatan produksi suatu barang ditambah atau dikurangi satu unit. Penerimaan Marginal sangat penting untuk dipelajari dalam dunia ekonomi karena dapat membantu kita membuat keputusan bisnis yang tepat. Berikut adalah pengertian, mengapa, cara, dan contoh penerapan Penerimaan Marginal di dunia bisnis.

Apa itu Penerimaan Marginal?

Penerimaan Marginal adalah perubahan total penerimaan yang muncul ketika kegiatan produksi suatu barang ditambah atau dikurangi satu unit. Dalam kata lain, Penerimaan Marginal adalah tingkat tambahan pendapatan yang dihasilkan oleh setiap tambahan unit produk yang dihasilkan. Penerimaan Marginal dapat dipelajari pada berbagai jenis bisnis yang berbeda. Contohnya, sebuah restoran dapat menggunakan Penerimaan Marginal untuk menentukan jumlah makanan yang harus dihasilkan, atau seorang penerbit dapat menggunakan Penerimaan Marginal untuk menentukan berapa banyak buku yang harus dicetak.

Mengapa Penerimaan Marginal Penting?

Penerimaan Marginal sangat penting dipelajari dalam dunia ekonomi karena dapat memberikan kita informasi penting tentang seberapa efektif suatu kegiatan produksi dijalankan. Jika Penerimaan Marginal positif, itu berarti kegiatan produksi yang sedang berlangsung menguntungkan dan seharusnya diteruskan. Jika Penerimaan Marginal negatif, itu berarti kegiatan produksi yang sedang berlangsung merugikan dan seharusnya dihentikan. Dalam dunia bisnis, penting untuk memahami Penerimaan Marginal agar kita dapat membuat keputusan bisnis yang tepat.

Bagaimana Cara Menghitung Penerimaan Marginal?

Untuk menghitung Penerimaan Marginal, kita perlu mengetahui Total Penerimaan dan Jumlah Barang yang diproduksi. Setelah itu, kita dapat menghitung Penerimaan Marginal dengan rumus berikut:

penerimaan marginal = total penerimaan unit ke-X – total penerimaan unit ke-(X-1)

Atau dapat dijelaskan sebagai:

penerimaan marginal = ΔP / ΔQ

ΔP merupakan Perubahan Total Penerimaan, dan ΔQ merupakan Perubahan Jumlah Barang yang diproduksi.

Contoh Penerapan Penerimaan Marginal

Contoh 1

Sebuah restoran memiliki biaya pemesanan makanan senilai Rp 10.000 dan biaya produksi makanan senilai Rp 5.000 per porsi. Restoran menjual makanan seharga Rp 25.000 per porsi. Berapa jumlah porsi makanan yang harus dijual agar restoran menghasilkan keuntungan yang maksimal?

Dalam hal ini, jumlah porsi makanan yang harus dijual agar restoran memperoleh keuntungan maksimal dapat dihitung menggunakan Penerimaan Marginal. Dalam hal ini, Penerimaan Marginal dapat dihitung dengan rumus berikut:

penerimaan marginal = total penerimaan unit ke-X – total penerimaan unit ke-(X-1)

Sebelum kita menghitung Penerimaan Marginal, mari kita perhatikan Total Penerimaan untuk setiap jumlah unit yang dihasilkan:

Porsi makanan yang dijual | Total Penerimaan

1 | Rp 15.000

2 | Rp 40.000

3 | Rp 65.000

4 | Rp 90.000

5 | Rp 115.000

6 | Rp 140.000

7 | Rp 165.000

Setelah kita mengetahui Total Penerimaan untuk setiap jumlah unit yang dihasilkan, kita dapat menghitung Penerimaan Marginal dengan rumus di atas. Mari kita asumsikan bahwa Penerimaan Marginal yang diinginkan adalah Rp 20.000. Oleh karena itu, kita dapat menghitung jumlah porsi makanan yang harus dijual dengan rumus berikut:

penerimaan marginal = total penerimaan unit ke-X – total penerimaan unit ke-(X-1)

20.000 = ((Rp 25.000 x X) – (Rp 10.000 + (Rp 5.000 x X))) – ((Rp 25.000 x (X-1)) – (Rp 10.000 + (Rp 5.000 x (X-1))))

Dan setelah dihitung, hasilnya adalah:

20.000 = Rp 5.000

Dengan kata lain, restoran harus menjual 4 porsi makanan agar dapat menghasilkan keuntungan maksimal.

Contoh 2

Sebuah penerbit ingin mencetak buku. Setiap buku dijual seharga Rp 100.000, dan biaya produksi untuk setiap buku adalah Rp 50.000. Penerbit harus mencetak setidaknya 5000 buku agar kegiatan produksinya menguntungkan. Berapa banyak buku yang harus dicetak agar Penerimaan Marginal adalah Rp 10.000?

Mari kita hitung Total Penerimaan untuk setiap jumlah buku yang dicetak:

Jumlah buku dicetak | Total Penerimaan

5000 | Rp 500.000.000

6000 | Rp 600.000.000

7000 | Rp 700.000.000

8000 | Rp 800.000.000

9000 | Rp 900.000.000

10000 | Rp 1.000.000.000

Setelah kita mengetahui Total Penerimaan untuk setiap jumlah buku yang dicetak, kita dapat menghitung Penerimaan Marginal dengan rumus di atas. Mari kita asumsikan bahwa Penerimaan Marginal yang diinginkan adalah Rp 10.000. Oleh karena itu, kita dapat menghitung jumlah buku yang harus dicetak dengan rumus berikut:

penerimaan marginal = total penerimaan unit ke-X – total penerimaan unit ke-(X-1)

10.000 = ((Rp 100.000 x X) – (Rp 50.000 x X)) – ((Rp 100.000 x (X-1)) – (Rp 50.000 x (X-1))))

Dan setelah dihitung, hasilnya adalah:

10.000 = Rp 60.000

Dengan kata lain, total 6.000 buku harus dicetak agar Penerimaan Marginal menjadi Rp 10.000.

Semoga penjelasan di atas dapat membantu kalian memahami tentang Penerimaan Marginal lebih dalam. Jangan lupa untuk terus mempelajari dan mengembangkan diri kalian di bidang ekonomi dan dunia bisnis.

Cool Contoh Soal Marginal Revenue References – Dikdasmen ID

Contoh Soal Marginal Revenue Dikdasmen ID

Di sini kami juga menemukan salah satu sumber terbaik untuk mencari referensi tentang Contoh Soal Marginal Revenue yaitu Dikdasmen ID. Mereka menyediakan berbagai macam contoh soal Marginal Revenue dan juga penjelasan yang mudah dipahami sehingga kamu dapat lebih mudah memahami materi ini.