Waduh, masih aja banyak orang yang ribut-ribut soal cerai. Padahal yang dikit-dikit langung ceraian, kan nggak enak, nanti anaknya jadi korban. Tapi kalau memang udah nggak bisa dipertahankan juga, ya udah lah ya. Yang penting semua hak dan kewajiban udah diatur jelas.
Contoh Surat Gugatan Cerai, Nafkah, Hak Asuh Anak dan Nafkah Anak
Ini dia contoh surat gugatan cerai, nafkah, hak asuh anak, dan nafkah anak biar nggak ada yang kelewatan atau malah nggak jelas:
Apa Itu?
Surat gugatan cerai, nafkah, hak asuh anak, sama nafkah anak itu adalah dokumen yang diajukan ke pengadilan supaya hak dan kewajiban pasangan yang bercerai (atau bakal cerai) terhadap anak-anak dan mantan pasangannya diatur dengan jelas. Jadi nggak ada yang salah paham, nggak ada yang merugikan, dan semua orang bisa hidup aman dan tentram.
Mengapa?
Seperti yang udah dikasih tau di awal tadi, gugatan cerai itu nggak bisa sembarangan. Mestinya tujuan akhir dari sebuah gugatan cerai itu adalah kebaikan semua pihak, terutama anak-anak yang jadi korban. Makanya perlu surat gugatan cerai, nafkah, hak asuh anak, sama nafkah anak ini supaya urusan hak dan kewajiban udah diatur sejak awal.
Cara?
Nah, buat gugatan cerai ini biasanya harus disusun oleh pengacara atau jaksa. Tapi buat nafkah, hak asuh anak, sama nafkah anak bisa diktiik sendiri oleh pihak yang bersangkutan. Kalau ngedit sendiri, pastikan semua aturan udah dipelajari dan dicocokan dengan pengacara atau jaksa ya.
Contoh
Ini dia salah satu contoh surat perjanjian hak nafkah anak:
Nah, udah terang benderang kan soal surat gugatan cerai, nafkah, hak asuh anak sama nafkah anak? Jadi semua bisa berjalan dengan lancar dan baik, nggak ada yang dirugikan. Yuk, kita saling jaga dan jagain hak anak-anak kita ya.