D3 Keperawatan

D3 Keperawatan Gelar Sidang Hasil KTI dengan Metode Daring

Ruang Praktek D3 Keperawatan

Ruang Praktek D3 Keperawatan

Kehadiran program studi D3 Keperawatan telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap dunia kesehatan di Indonesia.
Program studi ini dilaksanakan oleh berbagai universitas dan institut kesehatan terkemuka, termasuk Universitas Kader
Bangsa (UKB) dan Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan (FKIK). Berbagai kegiatan dan inovasi dilakukan oleh para
mahasiswa keperawatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam memberikan perawatan kesehatan
secara professional.

Salah satu kegiatan penting dalam program studi D3 Keperawatan adalah “Kelompok Terampil Independen” (KTI) atau
“Independent Skill Group”. KTI adalah suatu kegiatan yang menuntut mahasiswa keperawatan untuk melakukan penelitian
mandiri dan menyajikan temuan mereka dalam sidang. Sidang KTI merupakan salah satu kesempatan bagi mahasiswa untuk
memperlihatkan keterampilan mereka dalam berkomunikasi dan bekerja dalam tim. Sidang KTI juga bertujuan untuk
memfasilitasi diskusi dan pemahaman lebih lanjut mengenai topik-topik penting dalam dunia keperawatan.

Pada masa pandemi COVID-19 ini, seluruh kegiatan perkuliahan dilakukan secara daring atau online. Hal ini juga
berlaku dalam pelaksanaan sidang KTI oleh mahasiswa D3 Keperawatan. Meskipun berbeda dalam metode pelaksanaan, sidang
KTI tetap menjadi momen yang penting dan berharga dalam perjalanan pendidikan mahasiswa keperawatan.

Apa Itu Sidang KTI?

Sidang KTI merupakan kegiatan akademik yang diadakan oleh mahasiswa D3 Keperawatan sebagai tindak lanjut dari
penelitian mandiri yang telah mereka lakukan. Sidang ini bertujuan untuk menyampaikan hasil temuan mereka kepada
dosen dan mahasiswa lainnya, serta menjelaskan proses yang telah mereka lalui dalam melakukan penelitian.

Dalam sidang KTI, mahasiswa akan menyajikan laporan hasil penelitian mereka dalam bentuk presentasi dan diskusi.
Mereka akan menjelaskan tujuan penelitian, metode yang digunakan, hasil yang diperoleh, serta kesimpulan dan
rekomendasi yang dihasilkan dari penelitian tersebut. Selain itu, mereka juga akan menghadapi sesi tanya jawab dari
dosen dan mahasiswa lainnya untuk menguji pemahaman mereka terhadap topik yang dipresentasikan.

Sidang KTI biasanya dilaksanakan di ruang kelas atau laboratorium yang dilengkapi dengan fasilitas yang memadai, seperti
proyektor dan sound system. Namun, pada masa pandemi ini, sidang KTI dilaksanakan secara online melalui platform
konferensi video, seperti Zoom atau Google Meet. Meskipun berbeda dalam pelaksanaannya, sidang KTI daring tetap
memberikan kesempatan yang sama bagi mahasiswa untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka dengan sesama
mahasiswa dan dosen.

Dampak Sidang KTI dalam Pendidikan Mahasiswa Keperawatan

Sidang KTI memiliki dampak yang positif dan signifikan dalam pendidikan mahasiswa keperawatan. Berikut adalah beberapa
dampak yang dihasilkan dari kegiatan sidang KTI:

Peningkatan Keterampilan Presentasi dan Komunikasi

Salah satu dampak yang paling terlihat dari sidang KTI adalah peningkatan keterampilan presentasi dan komunikasi
mahasiswa. Dalam persiapan dan pelaksanaan sidang, mahasiswa diajarkan untuk menyusun presentasi yang baik dan
efektif, serta mengkomunikasikan ide-ide mereka dengan jelas dan terstruktur. Kemampuan ini akan membantu mahasiswa
dalam berbagai bidang pekerjaan di kemudian hari, termasuk saat mereka berinteraksi dengan pasien dan tim medis.

Peningkatan Pemahaman tentang Penelitian Mandiri

Sidang KTI juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memperdalam pemahaman mereka tentang penelitian mandiri.
Dalam proses persiapan sidang, mahasiswa akan mempelajari mengenai berbagai aspek penelitian, termasuk metode
penelitian, analisis data, dan menjaga etika penelitian. Mahasiswa juga dapat belajar dari pengalaman dan hasil
penelitian teman-teman mereka, sehingga dapat memperluas wawasan mereka dalam dunia penelitian keperawatan.

Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis

Sidang KTI mendorong mahasiswa untuk mengasah kemampuan berpikir kritis mereka. Dalam melakukan penelitian dan
menyajikan hasilnya, mahasiswa akan belajar untuk menganalisis data mereka secara objektif, menggali lebih dalam
tentang topik yang mereka teliti, dan mengambil kesimpulan yang berdasarkan pada bukti-bukti yang ada. Kemampuan
berpikir kritis ini akan sangat berharga dalam menghadapi tantangan dan mengambil keputusan yang tepat di dunia
keperawatan.

Peningkatan Kepercayaan Diri

Sidang KTI juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka. Dalam mempresentasikan
hasil penelitian mereka di depan dosen dan mahasiswa lainnya, mahasiswa akan belajar untuk mengatasi rasa gugup dan
tegang. Pengalaman ini akan membantu mereka dalam menghadapi tantangan dan situasi yang menuntut dalam pekerjaan
keperawatan, di mana mereka perlu memiliki kepercayaan diri dalam mengambil keputusan dan berinteraksi dengan pasien
dan tim medis.

Lokasi untuk Mengobati Pasien

Di dalam bidang keperawatan, lokasi atau tempat pelayanan kesehatan merupakan aspek yang sangat penting dalam
memberikan perawatan yang optimal bagi pasien.

Beberapa lokasi atau tempat yang biasa digunakan untuk mengobati pasien adalah sebagai berikut:

Rumah Sakit

Rumah sakit adalah salah satu tempat pelayanan kesehatan yang menyediakan fasilitas dan tenaga medis yang lengkap.
Rumah sakit biasanya memiliki berbagai unit dan ruang rawat, seperti ruang rawat inap, ruang operasi, unit gawat darurat,
dan unit intensif. Rumah sakit juga dilengkapi dengan peralatan medis canggih untuk melakukan diagnosis dan
pengobatan penyakit.

Puskesmas

Puskesmas atau Pusat Kesehatan Masyarakat merupakan tempat pelayanan kesehatan primer yang dikelola oleh pemerintah.
Puskesmas biasanya menyediakan layanan kesehatan dasar, seperti pemeriksaan kesehatan, imunisasi, pengobatan penyakit
umum, dan konsultasi dengan dokter umum. Puskesmas juga berperan dalam melakukan edukasi dan promotif preventif dalam
upaya menjaga kesehatan masyarakat.

Klinik

Klinik adalah tempat pelayanan kesehatan yang dikelola oleh dokter atau tenaga medis lainnya secara independen. Klinik
biasanya lebih kecil dari rumah sakit dan menyediakan layanan kesehatan umum, seperti pemeriksaan kesehatan, pengobatan
penyakit ringan, dan konsultasi medis. Klinik juga seringkali menjadi pilihan bagi pasien yang membutuhkan perawatan
reguler serta tidak memerlukan fasilitas rumah sakit.

Faskes Lainnya

Selain rumah sakit, puskesmas, dan klinik, terdapat juga berbagai fasilitas kesehatan lainnya yang dapat digunakan untuk
mengobati pasien. Beberapa contoh fasilitas kesehatan lainnya adalah panti jompo, balai pengobatan tradisional, tempat
praktek dokter spesialis, dan apotek. Fasilitas kesehatan ini memiliki peranan penting dalam membantu memenuhi kebutuhan
kesehatan masyarakat di berbagai wilayah.

Obat yang Digunakan dalam Pengobatan

Pengobatan merupakan bagian yang penting dalam memberikan perawatan kesehatan kepada pasien. Beberapa jenis obat
yang umum digunakan dalam pengobatan pasien adalah sebagai berikut:

Obat Generik

Obat generik adalah obat yang mempunyai kandungan bahan aktif yang sama dengan obat paten, namun dijual dengan harga
yang lebih terjangkau. Obat generik biasanya memiliki nama umum dan tidak memakai merk dagang seperti obat paten.
Penggunaan obat generik diharapkan dapat mengurangi biaya pengobatan pasien tanpa mengorbankan kualitas pengobatan.

Obat Paten

Obat paten adalah obat yang dijual dengan merk dagang tertentu oleh produsen farmasi yang mengembangkan obat tersebut.
Obat paten biasanya lebih mahal dibandingkan obat generik, namun keamanan, efektivitas, dan khasiatnya sudah teruji secara
klinis. Obat paten sering digunakan dalam pengobatan penyakit kronis atau penyakit yang membutuhkan pengawasan ketat
dari dokter.

Obat Bahan Alam

Obat bahan alam adalah obat yang dibuat dari bahan-bahan alami, seperti tumbuhan, hewan, atau mikroorganisme.
Beberapa obat bahan alam telah digunakan sejak zaman dahulu untuk pengobatan berbagai penyakit. Contohnya adalah
tanaman herbal yang biasa digunakan dalam pengobatan tradisional, seperti daun kelor, jahe, dan kunyit. Meskipun
berbahan alam, penggunaan obat ini perlu diimbangi dengan pemahaman yang baik mengenai dosis dan efek samping yang
mungkin terjadi.

Obat Generik Berlogo

Obat generik berlogo adalah obat generik yang memiliki logo atau cetakan tertentu pada kemasan untuk membedakan
kualitasnya. Obat generik berlogo harus memenuhi persyaratan kualitas dan keamanan yang telah ditetapkan oleh
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Penggunaan obat generik berlogo dapat memberikan jaminan bahwa obat yang
dikonsumsi aman dan berkualitas.

Cara Mengobati Pasien yang Efektif

Pengobatan pasien merupakan proses yang memerlukan pemahaman yang baik mengenai kondisi pasien dan penggunaan obat dan
terapi yang tepat. Berikut ini adalah beberapa cara yang efektif dalam mengobati pasien:

Analisis dan Diagnosa yang Tepat

Sebelum mengobati pasien, penting untuk melakukan analisis dan diagnosa yang tepat terlebih dahulu. Hal ini meliputi
penilaian fisik, pemeriksaan laboratorium, dan wawancara dengan pasien. Dengan melakukan analisis dan diagnosa yang
tepat, dokter atau perawat akan memiliki gambaran yang jelas mengenai penyakit yang diderita pasien dan dapat
menentukan pengobatan yang tepat.

Pemberian Obat yang Efektif

Ketika memberikan obat kepada pasien, penting untuk memperhatikan dosis, aturan minum, dan interaksi obat yang mungkin
terjadi. Obat harus diberikan sesuai dengan petunjuk dokter, dan dosisnya harus disesuaikan dengan kondisi pasien.
Penggunaan obat harus diawasi secara ketat untuk meminimalkan risiko efek samping atau interaksi yang berbahaya bagi
pasien.

Pemberian Terapi yang Sesuai

Selain obat, terdapat pula terapi-terapi lain yang dapat digunakan dalam pengobatan pasien. Beberapa terapi yang
sering digunakan dalam pengobatan adalah terapi fisik, terapi okupasi, terapi bicara, dan terapi psikologis.
Pemberian terapi yang sesuai dengan kebutuhan pasien dapat membantu dalam pemulihan dan meningkatkan kualitas hidup
pasien.

Pantauan dan Evaluasi Berkala

Setelah memberikan pengobatan kepada pasien, penting untuk melakukan pantauan dan evaluasi berkala terhadap kondisi
pasien. Dokter atau perawat akan memeriksa perkembangan pasien, melacak kemajuan terapi, dan melakukan penyesuaian
jika diperlukan. Pantauan dan evaluasi berkala ini berguna untuk memastikan bahwa pengobatan yang diberikan efektif
dan tepat sasaran.

Perhatikan Aspek Psikologis Pasien

Pengobatan yang efektif juga harus memperhatikan aspek psikologis pasien. Pada banyak kasus, pasien mungkin mengalami
stres, kecemasan, atau depresi akibat kondisi penyakit yang diderita. Dalam hal ini, dokter atau perawat harus memberikan
dukungan emosional dan motivasi kepada pasien. Memahami dan memberikan perhatian terhadap aspek psikologis pasien akan
mempercepat proses pemulihan dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Biaya dalam Pengobatan Pasien

Pengobatan pasien tidak hanya melibatkan aspek medis dan terapi, namun juga melibatkan aspek finansial atau biaya yang
harus dikeluarkan. Berikut ini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi biaya dalam pengobatan pasien:

Jenis Penyakit

Biaya dalam pengobatan pasien dapat berbeda tergantung pada jenis penyakit yang diderita. Penyakit kronis atau
peny

Tinggalkan komentar

https://technologi.site/