Perkembangan investasi saham pada saat ini semakin terlihat dengan adanya indeks harga saham gabungan (IHSG) yang menjadi acuan bagi para investor. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang apa itu IHSG, mengapa IHSG diperlukan, dimana IHSG berlaku, kelebihan dan kekurangannya, serta cara membacanya dan memberikan contoh sederhana.
Apa Itu IHSG?
IHSG adalah indeks saham yang dibuat untuk mengukur kinerja pasar saham di Indonesia. IHSG menunjukkan harga saham seluruh perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI), baik perusahaan domestik maupun asing. Pada awalnya, IHSG diperkenalkan pada tanggal 13 Desember 1982 dan menjadi indeks tertua di Asia.
Mengapa IHSG Diperlukan?
IHSG sangat penting bagi investor karena merupakan salah satu cara untuk menilai apakah pasar saham sedang mengalami kondisi bullish atau bearish. Kenaikan IHSG menunjukkan bahwa pasar saham sedang bullish, sementara penurunan IHSG menunjukkan kondisi bearish. Selain itu, IHSG juga dapat memberikan gambaran mengenai kinerja ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
Dimana IHSG Berlaku?
IHSG berlaku di seluruh bursa efek yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada 2 jenis pasar saham yang diukur oleh IHSG, yaitu pasar saham reguler dan pasar saham tunai. Pasar saham reguler mencakup semua perusahaan yang terdaftar di BEI, dengan pengecualian perusahaan yang masuk ke dalam kelompok terpisah (misalnya perusahaan komoditas). Sedangkan pasar saham tunai hanya mencakup perusahaan-perusahaan yang memenuhi kriteria likuiditas tertentu.
Kelebihan dan Kekurangan dari IHSG
Kelebihan
- Menyediakan gambaran mengenai kinerja pasar saham Indonesia secara umum.
- Memberikan panduan kepada investor dalam melakukan pengambilan keputusan investasi dengan lebih baik.
- Mempermudah investor dalam melihat pergerakan harga saham secara keseluruhan.
Kekurangan
- Tidak merefleksikan kondisi fundamental dari setiap perusahaan secara individual.
- Terkadang memiliki volatilitas yang tinggi, sehingga sulit untuk diperdagangkan pada jangka pendek.
- Mereduksi banyak informasi dan detail yang terkait dengan pergerakan harga saham pada setiap perusahaan secara individu.
Cara Membaca IHSG
Membaca IHSG bisa menjadi hal yang cukup menantang bagi investor baru yang belum terbiasa dengan pergerakan pasar saham. Berikut adalah cara membaca IHSG:
- Perhatikan angka terakhir dari nilai IHSG, misalnya 6.000.
- Tentukan perubahan persentase pada nilai IHSG selama satu hari terakhir, misalnya peningkatan sebesar 1%.
- Hitung jumlah kenaikan atau penurunan IHSG dalam rupiah, misalnya kenaikan sebesar Rp 60
- Perhatikan volume perdagangan yang terjadi pada hari tersebut, misalnya perdagangan 500 juta saham
Contoh sederhana : IHSG dibuka di level 7.000. Selama satu hari perdagangan, IHSG mengalami peningkatan sebesar 1% dan penjualan saham mencapai 500 juta saham. Sehingga terjadi kenaikan sebesar Rp 70 dan IHSG berakhir di angka 7.070.
Contoh Penerapan IHSG
Sebagai contoh, seseorang ingin membeli saham perusahaan X, yang merupakan perusahaan besar di industri telekomunikasi. Sebelum memutuskan untuk membeli saham tersebut, ia melihat IHSG untuk mengukur kondisi pasar saham secara umum. Jika IHSG mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir, hal itu dapat menunjukkan bahwa pasar saham sedang mengalami kondisi bearish. Sehingga kemungkinan besar, saham perusahaan X juga akan mengalami penurunan harga. Namun, jika IHSG mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir, maka hal itu dapat menunjukkan bahwa pasar saham sedang mengalami kondisi bullish. Sehingga kemungkinan besar, saham perusahaan X juga akan mengalami kenaikan harga.
Dalam melakukan investasi saham, penting bagi investor untuk terus memantau pergerakan IHSG untuk mengambil keputusan investasi yang tepat. Namun, perlu diingat bahwa IHSG tidak bisa menjadi satu-satunya patokan dalam pengambilan keputusan investasi. Oleh karena itu, investor harus selalu melakukan analisis menyeluruh terhadap kondisi fundamental dari setiap perusahaan sebelum memutuskan untuk membeli saham yang bersangkutan.
