Pengertian Kredit Macet

Pernahkah Anda mendengar istilah “kredit macet”? Jika belum, maka Anda perlu mengetahui apa itu kredit macet dan dampaknya bagi peminjam serta pemberi kredit. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang kredit macet, pengertian dan peraturan OJK, dampak dan solusi terbaik untuk mengatasi masalah ini.

Gambar Kredit Macet

Kredit macet: Pengertian

Kredit macet atau biasa disebut dengan NPL (Non-Performing Loans) adalah pinjaman yang tidak bisa dibayar oleh peminjam sesuai dengan perjanjian dan jatuh tempo yang disepakati. Kredit macet sendiri biasanya terjadi jika peminjam mempunyai keterlambatan 90 hari atau lebih dalam membayar kewajibannya.

Mengapa kredit macet bisa terjadi? Ada beberapa faktor yang menyebabkan kredit macet terjadi seperti perubahan pasar, perubahan kondisi finansial peminjam, kurangnya pengawasan dari pemberi kredit atau bank, serta terjadinya kesalahpahaman antara pihak pemberi dan peminjam.

Kredit macet memiliki risiko yang tinggi baik untuk peminjam maupun pemberi kredit. Pada pihak pemberi kredit, kredit macet dapat berdampak buruk pada laba rugi perusahaan serta meningkatkan rasio kredit bermasalah (non-performing loan ratio). Sementara itu, pada pihak peminjam, kredit macet dapat membahayakan kondisi finansial dan kredibilitasnya.

Pengaturan OJK terkait kredit macet

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai regulator di sektor perbankan pun mempunyai peraturan terkait masalah kredit macet. Salah satunya adalah PBI Nomor 14/35/PBI/2012 tentang Penyediaan Modal Minimum Bagi Bank Umum yang memuat ketentuan persyaratan modal bank umum untuk menyiapkan modal guna menampung risiko kredit yang dapat mempengaruhi pendapatan dan keuntungan bank.

Di samping itu, OJK juga mewajibkan bank untuk mempunyai manajemen risiko kredit yang baik, antara lain dengan memantau dan mengisi portofolio kredit seperti yang ditetapkan dalam PBI Nomor 11/21/PBI/2009 tentang Pelaporan dan Ketentuan Lainnya Terkait Manajemen Risiko.

Dampak kredit macet

Kredit macet dapat menimbulkan dampak yang cukup parah bagi peminjam dan pemberi kredit. Dalam hal ini, secara spesifik dampaknya adalah sebagai berikut.

1. Dampak pada peminjam

Bagi peminjam, dampak dari kredit macet adalah tercatatnya kepemilikan yang buruk pada laporan kredit dan ketersediaan kredit di masa depan. Selain itu, kredit macet juga dapat menyebabkan lelang aset atau kendaraan yang dijaminkan, depresiasi aset dan hilangnya kepercayaan kreditor.

Kepemilikan buruk akan berdampak pada ketersediaan kredit di masa depan dan pinjaman berikutnya. Ketersediaan kredit baru akan sangat tergantung pada kepemilikan kredit sebelumnya. Jika peminjam dianggap tidak mampu mengatasi kredit sebelumnya, pemberi kredit berikutnya kemungkinan besar akan mempertimbangkan riskio dan memberikan kredit dengan bunga yang lebih tinggi atau bahkan menolak permohonan total.

Depresiasi aset juga merupakan konsekuensi dari kredit macet. Aset yang menjadi jaminan untuk kredit akan mengalami depresiasi dalam harga atau kualitasnya sebagai konsekuensi dari ditunda atau tidak dibayarnya utang tersebut. Dalam kondisi paling ekstrim, lelang aset dapat menjadi satu-satunya jalan keluar bagi peminjam untuk memenuhi kewajiban keuangan.

Umumnya, kredit macet juga berimbas negatif pada kelayakan kredit lainnya. Jika masyarakat memiliki kredit macet, maka layaknya catatan hitam, status tersebut akan muncil di layanan layanan informasi kredit atau bank dan akan memberi efek buruk dalam mendapatkan kredit.

2. Dampak pada pemberi kredit

Pemberi kredit juga akan merasakan dampak bila terjadi kredit macet. Dalam hal ini, dampaknya adalah berkurangnya nilai aset, penurunan laba bersih dan naiknya rasio kredit bermasalah atau non-performing loan ratio. Kredit macet mengurangi total pinjaman bank dan meningkatkan resiko operasional serta resiko kredit di masa depan.

Berbagai dampak yang dirasakan oleh pemberi kredit tentu saja berdampak pada laba dan keuntungan bank. Penghasilan menurun akibat hilangnya bunga dan tenor dari kredit macet. Dampak terhadap bank juga mengurangi kepercayaan masyarakat dan tentunya akan sulit mengatasi percepatan penarikan dana oleh nasabah.

Kelebihan dan kekurangan kredit macet

Kredit macet mempunya kelebihan dan kekurangan yang dapat mempengaruhi pemberi kredit maupun peminjam. Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan kredit macet.

1. Kelebihan kredit macet

a. Menghindari uang pihak bank dari kemungkinan mobilisasi tidak sah atau motivasi yang salah pada pihak nasabah.

b. Meningkatkan efisiensi kredit dan mengurangi resiko operasional dan kredit.

c. Meningkatkan konservatisme pengalokasian modal bank.

2. Kekurangan kredit macet

a. Kredit macet dapat menyebabkan hilangnya sumber pendapatan dan aset untuk peminjam.

b. Pemberi kredit merugi uang dan kepercayaan masyarakat menurun.

c. Stabilitas pasar bank dapat terganggu.

Biaya bunga dan tenor dalam kredit macet

Bunga dan tenor juga merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam kredit macet. Terdapat suku bunga yang menjadi bagian dari kredit macet, biasanya bunganya lebih tinggi dari suku bunga yang diterapkan pada kredit biasa. Selain bunga, tenor juga berdasarkan seberapa besar jumlah hutang itu dan berapa lama nanti akan dilunasi. Besarnya tenor pada kredit macet biasanya lebih pendek.

Lamanya tenor bergantung pada kesepakatan antara pihak peminjam dengan pihak bank. Namun, secara umum tenor kredit macet kurang dari 1 tahun. Hal itu karena bank atau pemberi kredit ingin segera memulihkan modalnya dan juga ingin mengurangi risiko kredit bermasalah.

Cara mengatasi kredit macet

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kredit macet, di antaranya:

1. Restrukturisasi kredit

Restrukturisasi kredit adalah pilihan yang diberikan oleh pihak bank atau pemberi kredit kepada peminjam apabila peminjam kesulitan membayar pinjaman. Pihak bank atau pemberi kredit dapat merestrukturisasi kredit dengan meninjau ulang kesepakatan permohonan pinjamannya.

Restrukturisasi kredit dilakukan dengan perpanjangan waktu pembayaran, perubahan jumlah pinjaman, serta penghapusan bunga atau pengurangan bunga. Namun, tidak semua pihak bank atau pemberi kredit setuju melakukan restrukturisasi kredit.

2. Penjualan aset

Kredit macet dapat diatasi dengan menjual aset peminjam. Adanya hak jaminan dalam kredit akan memudahkan pemberi kredit untuk menarik kembali nilai yang disalurkan. Penjualan disertai dengan kesepakatan terkait cara akhiri hutang yang terjadi.

3. Pembiayaan ulang

Pembiayaan ulang adalah pengalihan kredit oleh pihak bank atau pemberi kredit atas kredit macet ke pihak lain. Pengalihan kredit ini dapat dipilih ketika pihak bank ingin membersihkan portofolio kredit atu mencegah kegagalan kredit bermasalah.

4. Mengajukan permohonan moratorium

Moratorium adalah penundaan pembayaran kredit yang dilakukan oleh bank atau pemberi kredit selama sementara waktu tertentu. Moratorium dapat diperoleh dalam waktu khusus, seperti pemberitahuan atau undangan dari pihak bank.

5. Memperoleh pinjaman baru

Salah satu cara untuk mengatasi kredit macet adalah dengan mengajukan pinjaman baru untuk membayar kredit yang sedang macet. Meski tidak dijamin sukses memperoleh pinjaman baru, namun cara ini beberapa kali berhasil dalam mengatasi kredit macet.

Kesimpulan

Kredit macet adalah masalah yang sangat merugikan baik bagi peminjam maupun pemberi kredit. Oleh karena itu, penting bagi pihak pemberi kredit atau bank untuk menjaga kualitas kredit dan memperhatikan manajemen risiko kredit.

Berbagai cara dapat dilakukan untuk mengatasi kredit macet seperti restrukturisasi kredit, penjualan aset, pembiayaan ulang, mengajukan permohonan moratorium, dan memperoleh pinjaman baru. Namun, upaya yang lebih penting untuk menangani kredit macet masih dengan menjaga kualitas kredit sejak awal dan pengawasan terhadap perusahaan yang pernah diberikan akses kredit.

Gambar kredit macet merupakan sebuah pengalaman yang tidak diinginkan yang harus diperhatikan dengan matang oleh para nasabah dan pihak bank. Jenis kredit tersebut benar benar merugikan jika tidak diatasi dengan baik. Oleh karena itu, carilah solusi yang tepat dan efektif untuk mencegah risiko kredit macet yang dapat mempengaruhi kepercayaan masyarakat dan stabilitas pasar.

Tinggalkan komentar

This will close in 0 seconds

https://technologi.site/