Sejarah Farmasi

Peristiwa Sejarah Lahirnya Ilmu Farmasi dari Zaman Purba Hingga Papyrus

Sejarah Farmasi

Berawal dari zaman purba, manusia telah mengenal berbagai macam tanaman dan tumbuhan yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Pada masa itu, ilmu farmasi masih sangat primitif dan berbasis pengalaman. Para manusia purba mengandalkan pengetahuan turun temurun yang didapatkan dari pengamatan terhadap alam sekitar mereka.

Pada masa itu, tidak ada bukti tertulis mengenai penggunaan obat-obatan. Namun, diperkirakan bahwa sejak 5000 tahun yang lalu, para peradaban Mesir, India, dan Tiongkok sudah mulai mengembangkan ilmu farmasi mereka sendiri. Mereka memanfaatkan berbagai macam tumbuhan, rempah-rempah, dan mineral untuk mengobati berbagai penyakit.

Sejarah Farmasi Dunia – Ilmuwan Farmasi Kedokteran – Fakta Tentang

Ilmuwan Farmasi Kedokteran

Seiring berjalannya waktu, ilmu farmasi semakin berkembang pesat. Pada abad ke-9, seorang dokter Muslim bernama Al Razi (Rhazes) melakukan penelitian dan pengembangan obat-obatan. Dia mencatat hasil penelitiannya dalam banyak buku yang kemudian menjadi acuan ilmu farmasi di dunia Islam saat itu. Al Razi juga merupakan orang pertama yang mencoba memurnikan alkohol melalui teknik distilasi.

Pada abad ke-14, ilmu farmasi semakin maju di Eropa. Buku-buku tentang obat-obatan mulai tersebar dan peracikan obat menjadi lebih sistematis. Pada 1600-an, para ahli farmasi mulai terorganisir dalam perkumpulan-perkumpulan seperti Guild yang memberikan lisensi kepada para apoteker.

Sejarah Farmasi | Pharmacy | Pharmacist | Free 30-day Trial | Scribd

Sejarah Farmasi

Pada abad ke-18, ilmu farmasi semakin berkembang pesat di Eropa. Penemuan-penemuan baru dalam bidang kimia seperti identifikasi elemen-elemen dalam obat-obatan memberi kontribusi besar terhadap perkembangan ilmu farmasi. Pada masa itu juga, industri farmasi mulai berdiri dan banyak perusahaan farmasi besar yang masih eksis hingga saat ini.

Pada abad ke-19, ilmu farmasi semakin berkembang di Amerika Serikat. Pada tahun 1821, dibentuklah American Society of Apothecaries yang kemudian berkembang menjadi American Pharmaceutical Association (APhA). Organisasi ini bertujuan untuk memajukan ilmu farmasi di Amerika Serikat dan melindungi kepentingan para apoteker.

Sejarah Farmasi – Homecare24

Sejarah Farmasi

Pada awal abad ke-20, ilmu farmasi terus mengalami perkembangan. Penemuan antibiotik seperti penisilin oleh Alexander Fleming pada tahun 1928 membawa revolusi dalam dunia farmasi. Obat-obatan baru terus ditemukan dan digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit.

Dalam perkembangannya, farmasi juga menemukan metode baru dalam memproduksi obat, seperti sintesis kimia. Metode ini memungkinkan para ahli farmasi untuk memproduksi obat dengan dosis yang lebih tepat dan efektif. Selain itu, ilmu farmasi juga mulai mempelajari interaksi obat dengan tubuh manusia dan bagaimana obat dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasien secara individu.

Hingga saat ini, ilmu farmasi terus berkembang dan menjadi bagian penting dalam dunia medis. Para ahli farmasi berperan dalam mengembangkan dan memproduksi obat-obatan yang digunakan dalam proses penyembuhan penyakit. Mereka juga berperan dalam pengawasan dan pengendalian penggunaan obat serta memberikan informasi tentang obat kepada pasien.

Seiring dengan perkembangan teknologi, bidang farmasi juga semakin terbantu dengan adanya sistem informasi kesehatan dan pengembangan obat-obatan baru. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak terobosan dalam dunia farmasi seperti obat-obatan berbasis bioteknologi dan terapi gen menjadi perhatian bagi para ahli farmasi.

Di Indonesia, ilmu farmasi juga mengalami perkembangan yang pesat. Saat ini, banyak perguruan tinggi yang menawarkan program studi farmasi yang berkualitas. Jurusan farmasi menawarkan kurikulum yang komprehensif yang meliputi ilmu kimia, biologi, farmakologi, dan manajemen farmasi.

Pada program studi farmasi, mahasiswa akan mempelajari berbagai mata kuliah yang berkaitan dengan farmasi seperti kimia farmasi, farmakologi, formulasi sediaan obat, manajemen farmasi, etika profesi, dan banyak lagi. Selain itu, mahasiswa juga akan diajarkan tentang praktik kerja di apotek atau industri farmasi.

Setelah lulus, para lulusan program studi farmasi memiliki prospek karir yang luas. Mereka dapat bekerja di berbagai bidang farmasi seperti produksi obat, distribusi obat, penelitian obat, konsultasi obat, dan pengawasan penggunaan obat. Selain itu, mereka juga dapat menjadi apoteker di apotek atau membuka praktek apotek sendiri.

Dalam hal biaya, jurusan farmasi termasuk dalam kategori biaya pendidikan yang cukup tinggi. Biaya pendidikan di perguruan tinggi bergantung pada universitas dan program studi yang dipilih. Namun, program studi farmasi biasanya memiliki biaya pendidikan yang cukup tinggi karena memiliki peralatan laboratorium dan fasilitas lain yang kompleks.

Secara keseluruhan, ilmu farmasi memiliki peran yang sangat penting dalam dunia medis. Sejarah perkembangannya dari zaman purba hingga saat ini menunjukkan betapa pentingnya ilmu farmasi dalam memajukan dunia kesehatan. Dengan terus mengembangkan ilmu farmasi, diharapkan mampu menciptakan obat-obatan yang lebih efektif dan aman untuk mengobati berbagai macam penyakit.

Tinggalkan komentar

This will close in 0 seconds

https://technologi.site/