10 Manfaat Bekam di Punggung bagi Kesehatan, Ketahui Efek Sampingnya
Bekam adalah salah satu metode pengobatan tradisional yang telah digunakan sejak zaman dahulu. Terapi ini melibatkan pembuatan bekas sayatan kecil pada kulit, kemudian menjepitnya dengan menggunakan alat yang disebut dengan bekam. Salah satu area yang sering dipilih untuk dilakukan terapi bekam adalah punggung. Terdapat banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan melakukan terapi bekam di punggung, namun tidak jarang juga ditemui beberapa efek samping yang perlu diperhatikan. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut ini.
Manfaat Terapi Bekam bagi Kesehatan Tubuh
Bekam telah lama dikenal sebagai metode pengobatan yang mampu memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Terapi ini dilakukan dengan cara membuat bekas sayatan kecil pada kulit dan kemudian mengaktifkan aliran darah di area tersebut dengan menggunakan bekam. Berikut ini adalah 10 manfaat yang dapat diperoleh dengan melakukan terapi bekam bagi kesehatan tubuh:
1. Meningkatkan Aliran Darah
Terapi bekam dapat membantu meningkatkan aliran darah di area yang dijepit dengan bekam. Hal ini dikarenakan bekam dapat memicu pelebaran pembuluh darah dan memperlancar peredaran darah. Dengan meningkatnya aliran darah, organ-organ tubuh akan menerima lebih banyak oksigen dan nutrisi sehingga kesehatannya akan terjaga dengan baik.
2. Mengatasi Gangguan Sirkulasi Darah
Terapi bekam juga dapat membantu mengatasi gangguan sirkulasi darah. Gangguan ini bisa disebabkan oleh banyak faktor seperti pola makan yang tidak sehat, kurangnya olahraga, atau kondisi kesehatan tertentu. Dengan melakukan terapi bekam, aliran darah yang terhambat dapat diperbaiki dan sirkulasi darah pun akan menjadi lebih lancar.
3. Meringankan Nyeri Otot dan Sendi
Nyeri otot dan sendi bisa menjadi masalah yang sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Terapi bekam dapat membantu meredakan nyeri tersebut dengan cara memperbaiki aliran darah dan merangsang pelepasan endorfin, yaitu hormon penghilang rasa sakit alami yang diproduksi oleh tubuh. Selain itu, terapi bekam juga dapat membantu merelaksasi otot-otot yang tegang sehingga nyeri pun dapat berkurang.
4. Membantu Detoksifikasi Tubuh
Bekam juga dapat membantu proses detoksifikasi tubuh, yaitu proses pengeluaran racun atau zat-zat berbahaya yang ada dalam tubuh. Terapi ini bekerja dengan cara memperbaiki aliran darah dan merangsang peredaran limfa, sistem yang berperan dalam membuang zat-zat beracun dari dalam tubuh. Dengan melakukan terapi bekam secara teratur, racun-racun dalam tubuh dapat dikeluarkan dengan lebih efektif dan kesehatan tubuh menjadi lebih baik.
5. Memperbaiki Fungsi Organ Tubuh
Terapi bekam juga dapat membantu memperbaiki fungsi organ tubuh. Hal ini terjadi karena dengan meningkatnya aliran darah dan oksigen ke organ-organ tubuh, organ-organ tersebut akan bekerja dengan lebih baik dan optimal. Selain itu, terapi bekam juga dapat membantu merangsang sistem saraf, yang berperan penting dalam mengatur fungsi-fungsi tubuh.
6. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Terapi bekam juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini dikarenakan terapi bekam dapat merangsang produksi sel-sel darah putih yang berperan dalam melawan infeksi dan penyakit. Selain itu, terapi ini juga dapat membantu memperbaiki kondisi kesehatan yang mendasari, sehingga tubuh menjadi lebih kuat dan daya tahan tubuh pun meningkat.
7. Mengurangi Stres dan Kecemasan
Stres dan kecemasan adalah masalah yang umum dialami oleh banyak orang. Terapi bekam dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan dengan cara merangsang pelepasan hormon endorfin dan meningkatkan relaksasi otot. Selain itu, terapi ini juga dapat memberikan efek relaksasi secara keseluruhan pada tubuh dan pikiran, sehingga perasaan stres dan kecemasan dapat berkurang.
8. Mempercepat Proses Pemulihan Pasca Cedera
Jika Anda mengalami cedera pada punggung, terapi bekam dapat membantu mempercepat proses pemulihan. Terapi ini bekerja dengan cara memperbaiki aliran darah di area yang terluka dan melepaskan hormon endorfin untuk mengurangi rasa sakit. Selain itu, terapi bekam juga dapat membantu merangsang proses regenerasi sel yang diperlukan dalam proses penyembuhan.
9. Meningkatkan Kualitas Tidur
Bekam juga dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Terapi ini bekerja dengan cara merangsang pelepasan hormon endorfin yang berperan dalam merelaksasi tubuh dan pikiran. Selain itu, bekam juga dapat membantu mengurangi nyeri otot, kecemasan, dan stres yang dapat mengganggu tidur. Dengan tidur yang berkualitas, tubuh akan mendapatkan waktu yang cukup untuk pulih dan memperbaiki diri secara optimal.
10. Merangsang Pemulihan Pasca Operasi
Terakhir, terapi bekam juga dapat membantu merangsang pemulihan pasca operasi. Setelah menjalani operasi, tubuh membutuhkan waktu untuk pulih dan mengembalikan kondisi normalnya. Terapi bekam dapat membantu mempercepat proses pemulihan ini dengan cara meningkatkan aliran darah ke area yang terkena operasi dan merangsang regenerasi sel. Selain itu, terapi bekam juga dapat membantu mengurangi nyeri dan peradangan yang sering terjadi pasca operasi.
Efek Samping Terapi Bekam
Meskipun terapi bekam memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat juga beberapa efek samping yang perlu diperhatikan. Berikut ini adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah menjalani terapi bekam:
1. Nyeri dan Pembengkakan
Pasca terapi bekam, beberapa orang mungkin mengalami nyeri dan pembengkakan di area yang dijepit dengan bekam. Hal ini biasanya terjadi akibat tekanan dan tarikan pada kulit selama terapi berlangsung. Efek samping ini umumnya bersifat sementara dan dapat mereda dalam beberapa hari.
2. Munculnya Memar dan Bekas Luka
Pada beberapa kasus, terapi bekam bisa menyebabkan munculnya memar dan bekas luka di kulit. Hal ini terjadi karena bekam melibatkan pembuatan sayatan kecil pada kulit, yang bisa meninggalkan bekas atau memar setelah terapi selesai. Namun, bekas luka dan memar ini diketahui dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu.
3. Infeksi
Terapi bekam juga memiliki risiko untuk menyebabkan infeksi pada area yang dijepit dengan bekam. Risiko infeksi ini bisa terjadi jika alat bekam yang digunakan tidak steril atau jika area kulit yang dijepit tidak disiapkan dengan baik sebelum terapi dilakukan. Oleh karena itu, penting untuk memilih terapis bekam yang terpercaya dan melakukan terapi di tempat yang bersih dan steril.
4. Reaksi Alergi
Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi setelah menjalani terapi bekam. Reaksi alergi ini bisa bermanifestasi dalam bentuk ruam kulit, gatal-gatal, atau pembengkakan di area yang dijepit dengan bekam. Jika Anda memiliki riwayat alergi atau kulit sensitif, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalani terapi bekam.
5. Cedera pada Saraf atau Pembuluh Darah
Jika terapi bekam dilakukan dengan tidak hati-hati atau oleh terapis yang kurang berpengalaman, ada risiko terjadi cedera pada saraf atau pembuluh darah di area yang dijepit dengan bekam. Cedera ini bisa menyebabkan rasa mati atau kesemutan pada area yang terkena, atau dalam kasus yang lebih parah, bisa menyebabkan kerusakan permanen pada saraf atau pembuluh darah.
Apa Itu Terapi Bekam?
Bekam adalah metode pengobatan tradisional yang melibatkan pembuatan bekas sayatan kecil pada kulit dan kemudian menjepitnya dengan menggunakan alat yang disebut bekam. Metode ini telah digunakan sejak zaman dahulu dan telah diakui memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Terapi bekam biasanya dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki aliran darah, merelaksasi