Arsitektur Jaringan 4g

Arsitektur LTE

ARSITEKTUR LTE

4G LTE atau sering juga dikenal dengan Long Term Evolution adalah teknologi jaringan komunikasi mobile generasi keempat yang menyediakan kecepatan internet super cepat. Teknologi ini memberikan pengalaman browsing dan streaming video lebih cepat dan mulus dibandingkan dengan teknologi 3G yang sebelumnya digunakan. Salah satu faktor yang menentukan kualitas layanan LTE adalah arsitektur jaringan yang digunakan. Pada kesempatan ini, kami akan membahas arsitektur LTE secara lengkap mulai dari pengertian, kelebihan, kekurangan, biaya, dan cara kerjanya beserta contohnya.

Apa Itu Arsitektur LTE?

Arsitektur jaringan LTE terdiri dari beberapa elemen, seperti UE (User Equipment), eNodeB (Evolved NodeB),serving gateway, packet data network gateway, dan home subscriber server. Setiap elemen ini bertanggung jawab dalam mekanisme jaringan dan memastikan jaringan berfungsi dengan baik. Adapun tugas dari setiap elemen yakni sebagai berikut:

  • UE atau User Equipment, yaitu perangkat yang digunakan oleh pengguna untuk terhubung ke jaringan LTE seperti smartphone, tablet, dan modem.
  • eNodeB atau Evolved NodeB, yaitu stasiun basis yang berfungsi untuk mengirim data dan sinyal kepada device.
  • Serving gateway, merupakan gateway yang menghubungkan device ke jaringan core untuk memproses data dan mengirimkannya ke Internet.
  • Packet Data Network Gateway, mengatur lalu lintas data antara UE dan jaringan.
  • Home Subscriber Server, menyimpan informasi pengguna seperti informasi profil dan lisensi pengguna.

Mengapa LTE?

Dengan kemajuan teknologi dan kebutuhan akan kecepatan internet, teknologi 4G LTE dirancang untuk mengatasi permasalahan yang ada pada teknologi jaringan 3G. Beberapa keuntungan yang bisa didapat dari teknologi LTE yaitu:

  1. Kecepatan internet super cepat LTE mampu memberikan kecepatan download hingga mencapai 100 Mbps dan kecepatan upload hingga 50 Mbps.
  2. Penyebaran sinyal yang lebih luas atau coverage area yang lebih baik dibandingkan dengan layanan sebelumnya.
  3. Memiliki kapasitas jaringan yang lebih besar dibandingkan dengan teknologi 3G, sehingga bisa mendukung lebih banyak user dalam satu waktu.
  4. Mendukung teknologi Voice over LTE (VoLTE), yang memungkinkan pengguna melakukan panggilan suara dengan kualitas suara yang lebih baik.
  5. Lebih stabil dan memiliki jaringan yang lebih handal, sehingga pengguna dapat melakukan streaming video, browsing, gaming, dan lainnya dengan lancar dan nyaman.

Kelebihan Arsitektur LTE

Selain keuntungan yang didapat dari teknologi 4G LTE, arsitektur jaringan LTE juga memiliki beberapa kelebihan yang membuat teknologi LTE semakin banyak digunakan oleh pengguna mobile, yakni:

  1. Memiliki kecepatan internet yang sangat cepat dibandingkan dengan teknologi jaringan sebelumnya.
  2. Memberikan pengalaman browsing dan streaming video yang lebih mulus dan lancar tanpa lag.
  3. Lebih stabil dan memiliki jaringan yang lebih handal.
  4. Mendukung teknologi Voice over LTE (VoLTE) yang memungkinkan pengguna melakukan panggilan suara dengan kualitas suara yang lebih baik.
  5. Penyebaran sinyal lebih luas atau coverage area yang lebih baik dibandingkan dengan layanan sebelumnya.

Kekurangan Arsitektur LTE

Meskipun memiliki keuntungan dan kelebihan yang cukup banyak, teknologi 4G LTE juga memiliki beberapa kekurangan, seperti:

  1. Perangkat mobile yang mendukung teknologi LTE lebih mahal dibandingkan dengan produk yang masih menggunakan teknologi sebelumnya.
  2. Pemasangan jaringan LTE membutuhkan biaya yang cukup besar.
  3. Teknologi LTE juga membutuhkan penggunaan frekuensi yang lebih besar, sehingga bisa mengakibatkan masalah pada tata ruang dan tata kota.
  4. Sinyal LTE mudah terhalang oleh gedung atau bangunan tinggi, sehingga penggunaan teknologi ini belum optimal di area perkotaan atau di dalam gedung.

Biaya Arsitektur LTE

Implementasi jaringan LTE membutuhkan biaya yang cukup besar. Selain biaya investasi, masih ada biaya-biaya lain yang harus dikeluarkan oleh provider, seperti biaya operasional, biaya pemeliharaan jaringan, dan biaya regulasi. Namun, biaya ini sebanding dengan keuntungan yang bisa didapat dari teknologi LTE. Dalam hal ini, biaya paket data hingga saat ini masih cukup tinggi dibandingkan dengan layanan sebelumnya, namun bisa dikatakan bahwa kecepatan dan kualitas layanan yang didapat sudah sebanding dengan harga yang dibayarkan.

Cara Kerja Arsitektur LTE

Secara umum, cara kerja arsitektur LTE adalah sebagai berikut:

  1. Device yang terhubung ke jaringan LTE akan terhubung ke NodeB terdekat dengan menggunakan sinyal radio.
  2. NodeB akan mengirimkan sinyal ke eNodeB.
  3. Selanjutnya, eNodeB akan menghubungkan device dengan serving gateway yang berada di core network melalui transport network.
  4. Data pengguna akan diproses oleh serving gateway dan packet data network gateway untuk dihubungkan ke internet atau aplikasi yang dibutuhkan oleh pengguna.
  5. Pada saat pengiriman data, data tersebut akan melewati beberapa elemen, seperti eNodeB, serving gateway, dan packet data network gateway.

Contoh Arsitektur Jaringan 4G LTE

Berikut ini adalah contoh dari arsitektur jaringan 4G LTE:
Teknologi 4G LTE: Arsitektur LTE

Seperti yang terlihat pada gambar di atas, eNodeB berfungsi untuk menghubungkan device dengan serving gateway. Serving gateway, packet data network gateway, dan home subscriber server merupakan elemen-elemen inti dari arsitektur jaringan LTE yang menghubungkan pengguna ke jaringan. Dalam kebanyakan kasus, serving gateway dan packet data network gateway ditempatkan pada lokasi yang sama, sedangkan home subscriber server ditempatkan pada pusat data operator.

Tinggalkan komentar

https://technologi.site/