Benjolan Di Leher Sebelah Kiri Tapi Tidak Sakit

Benjolan di Leher, Ini 12 Penyebabnya (No. 5 Mematikan)

Benjolan di Leher

Setiap orang pasti pernah mengalami benjolan di leher. Benjolan ini bisa muncul di berbagai bagian leher, baik di bagian depan, samping, belakang, atau di bawah rahang. Benjolan di leher seringkali membuat orang khawatir karena bisa menjadi gejala dari kondisi yang serius, termasuk penyakit kanker.

Benjolan di Leher

Ada banyak penyebab dan faktor risiko yang dapat menyebabkan benjolan di leher. Beberapa di antaranya adalah infeksi saluran pernapasan, masalah tiroid, kelenjar getah bening yang bengkak, radang amandel, dan banyak lagi. Terlepas dari penyebabnya, penting untuk memahami apa yang menjadi faktor risiko terjadinya benjolan di leher dan bagaimana cara mengobatinya. Berikut ini adalah 12 penyebab benjolan di leher yang perlu Anda ketahui:

1. Infeksi Saluran Pernapasan

Salah satu penyebab umum benjolan di leher adalah infeksi saluran pernapasan. Infeksi saluran pernapasan dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di leher. Kelenjar getah bening yang membengkak ini terasa seperti benjolan di leher dan biasanya diikuti oleh demam, nyeri tenggorokan, batuk, dan pilek.

Infeksi saluran pernapasan bisa disebabkan oleh berbagai jenis mikroorganisme, termasuk virus, bakteri, dan jamur. Infeksi saluran pernapasan yang paling umum adalah pilek, flu, infeksi tenggorokan, dan infeksi telinga. Benjolan di leher yang muncul akibat infeksi saluran pernapasan biasanya akan sembuh dengan sendirinya setelah infeksi sembuh.

2. Masalah Tiroid

Masalah tiroid seperti gondok atau pembesaran kelenjar tiroid juga dapat menyebabkan benjolan di leher. Gondok adalah kondisi di mana kelenjar tiroid membesar. Ketika kelenjar tiroid membesar, benjolan yang dapat terlihat atau dirasakan di leher dapat muncul.

Masalah Tiroid

Gondok dapat disebabkan oleh kurangnya yodium dalam tubuh atau adanya masalah dengan kelenjar tiroid itu sendiri. Gondok bisa memiliki gejala yang tidak terlihat atau tidak ada gejala sama sekali, tergantung pada ukuran dan jenisnya. Namun, jika benjolan di leher yang Anda alami disertai dengan gejala seperti sesak napas, sulit menelan, atau sulit bicara, segera periksakan diri Anda ke dokter.

3. Kelenjar Getah Bening Bengkak

Benjolan di leher juga bisa disebabkan oleh kelenjar getah bening yang bengkak. Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh dan berperan dalam melawan infeksi. Ketika tubuh mengalami infeksi, kelenjar getah bening di sekitarnya bisa bengkak dan terasa seperti benjolan di leher.

Kelenjar getah bening yang membengkak biasanya terjadi sebagai respons terhadap infeksi di suatu bagian tubuh tertentu, seperti tenggorokan atau gigi. Benjolan yang muncul akibat kelenjar getah bening yang bengkak biasanya berukuran kecil dan bergerak saat disentuh. Namun, jika benjolan di leher terus membesar atau tidak kunjung hilang, segera periksakan diri Anda ke dokter.

4. Radang Amandel

Radang amandel, atau tonsilitis, adalah peradangan pada amandel yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Sakit tenggorokan, sulit menelan, dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher merupakan gejala umum radang amandel.

Kondisi ini dapat membuat amandel membesar dan meradang, sehingga terbentuk benjolan di leher. Jika Anda mengalami benjolan di leher yang disertai dengan sakit tenggorokan yang parah atau kesulitan bernapas, segera periksakan diri Anda ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

5. Kanker

Benjolan di leher dapat menjadi tanda pertama dari kanker. Tumor atau kanker pada bagian kepala dan leher dapat menyebabkan pembentukan benjolan di leher. Kanker kepala dan leher termasuk kanker lidah, kanker tenggorokan, dan kanker tiroid.

Kanker

Gejala kanker kepala dan leher dapat bervariasi tergantung pada jenis dan stadium kankernya. Beberapa gejala yang mungkin terkait dengan kanker kepala dan leher meliputi benjolan di leher yang tidak hilang dalam waktu 2 hingga 3 minggu, perubahan suara yang menetap, perubahan pada kulit atau bintik-bintik putih di mulut, dan sulit menelan.

6. Limfoma

Limfoma adalah jenis kanker yang terjadi pada sistem limfatik tubuh, termasuk kelenjar getah bening. Limfoma bisa terjadi di mana saja dalam tubuh, termasuk di leher. Limfoma yang terjadi di leher seringkali menyebabkan pembentukan benjolan di leher.

Gejala limfoma dapat bervariasi tergantung pada jenisnya, tetapi beberapa gejala yang umum meliputi pembesaran kelenjar getah bening, demam yang tidak bisa dijelaskan, kelelahan, penurunan berat badan yang tidak sengaja, dan keringat malam yang berlebihan. Jika Anda mengalami benjolan di leher yang tidak kunjung hilang atau disertai dengan gejala limfoma lainnya, segera periksakan diri Anda ke dokter.

7. Batu Liur

Benjolan di leher juga dapat disebabkan oleh batu liur atau salivary stones. Batu liur adalah kumpulan zat kimia yang mengeras di dalam saluran kelenjar saliva sehingga menyumbat aliran liur. Batu liur dapat menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit di sekitar kelenjar liur di leher atau di bawah rahang.

Gejalanya meliputi benjolan, nyeri atau sakit saat makan atau minum, peradangan kelenjar liur, dan bisa dirasakan saat menekan leher Anda. Jika Anda mengalami benjolan di leher yang disertai dengan gejala ini, segera periksakan diri Anda ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

8. Kista

Kista adalah kantong berisi cairan yang dapat muncul di tubuh, termasuk di leher. Kista yang muncul di leher dapat terbentuk di kelenjar air liur atau kelenjar tiroid. Kista biasanya merupakan benjolan yang bersifat jinak, tetapi dalam beberapa kasus tertentu juga dapat menjadi tumor ganas.

Gejala kista di leher meliputi benjolan yang terasa lembut saat disentuh, peradangan atau kemerahan pada kulit di atas kista, dan nyeri ringan atau tidak nyaman. Jika Anda mengalami benjolan di leher yang tidak kunjung hilang atau disertai dengan gejala kista lainnya, segera periksakan diri Anda ke dokter.

9. Abses

Abses adalah infeksi yang terjadi pada kulit atau jaringan di dalam tubuh. Abses dapat terjadi di mana saja, termasuk di leher. Abses di leher biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri yang mempengaruhi kelenjar getah bening.

Gejala abses di leher meliputi benjolan yang merah, bengkak, dan berisi nanah, rasa nyeri saat disentuh atau digerakkan, demam, dan kesulitan menelan atau membuka mulut. Jika Anda mengalami benjolan di leher yang disertai dengan gejala abses lainnya, segera periksakan diri Anda ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

10. Lipoma

Lipoma adalah benjolan lemak yang berbentuk seperti kista yang tumbuh di bawah kulit. Biasanya benjolan ini tidak berbahaya, tetapi bisa menjadi masalah kosmetik jika terlihat atau teraba di leher.

Lipoma biasanya terasa lembut saat disentuh, mudah bergerak, dan tidak terasa sakit. Jika Anda mengalami benjolan di leher yang terlihat atau teraba seperti lemak, segera periksakan diri Anda ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang lebih pasti.

11. Ateroma

Ateroma adalah benjolan yang terbentuk akibat penumpukan lemak, sel kulit mati, dan zat lainnya di dalam pori-pori kulit. Ateroma bisa terjadi di mana saja pada tubuh, termasuk di leher. Benjolan ini biasanya tidak berbahaya, tetapi jika terlalu besar atau terinfeksi, bisa menyebabkan masalah.

Tanda dan gejala ateroma di leher meliputi benjolan yang teraba lembut atau keras saat disentuh, warna kulit yang berubah menjadi merah, dan rasa nyeri saat disentuh atau digerakkan. Jika Anda mengalami benjolan di leher yang disertai gejala ini, segera periksakan diri Anda ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

12. Hematoma

Hematoma adalah benjolan yang terbentuk akibat pembengkakan darah di dalam jaringan. Hematoma bisa terjadi di mana saja pada tubuh, termasuk di leher. Hematoma di leher biasanya disebabkan oleh cedera atau trauma pada area tersebut.

Gejala hematoma di leher meliputi benjolan yang berubah warna dari merah ke ungu atau hitam, nyeri dan bengkak pada area tersebut, serta sulitnya menggerakkan leher. Jika Anda mengalami benjolan di leher yang disertai gejala hematoma, segera periksakan diri Anda ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Cara Mengobati Benjolan di Leher

Pengobatan benjolan di leher tergantung pada penyebabnya. Jika benjolan di leher Anda disebabkan oleh infeksi, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk membantu mengatasi infeksi tersebut. Jika benjolan di leher Anda disebabkan oleh masalah tiroid, dokter mungkin akan meresepkan obat untuk mengatasi masalah tiroid tersebut.

Sementara itu, jika benjolan di leher Anda disebabkan oleh kanker atau tumor, pengobatan yang diberikan akan berbeda tergantung pada jenis dan stadium kankernya. Beberapa jenis pengobatan yang dapat dilakukan untuk kanker atau tumor di leher meliputi operasi pengangkatan tumor, kemoterapi, radioterapi, dan imunoterapi.

Cara Menghilangkan Benjolan di Leher Belakang

Benjolan di leher belakang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, termasuk radang amandel, kelenjar getah bening yang bengkak, lipoma, ateroma, hematoma, atau batu liur. Cara menghilangkan benjolan di leher belakang tergantung pada penyebabnya.

1. Radang Amandel

Jika benjolan di leher belakang Anda disebabkan oleh radang amandel, pengobatan yang diberikan biasanya berupa antibiotik. Dokter juga dapat meresepkan obat pereda nyeri atau obat antiinflamasi nonsteroid untuk membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan.

2. Kelenjar Getah Bening Bengkak

Jika benjolan di leher belakang Anda disebabkan oleh kelenjar getah bening yang bengkak, pengobatan yang dapat dilakukan adalah dengan mengatasi infeksi yang mendasarinya. Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk membantu mengatasi infeksi tersebut. Jika infeksinya parah, dokter mungkin juga akan meresepkan obat pereda nyeri atau obat antiinflamasi nonsteroid.

3. Lipoma

Jika benjolan di leher belakang Anda disebabkan oleh lipoma, tidak ada pengobatan khusus yang diperlukan jika lipoma tersebut tidak menimbulkan gejala atau masalah. Namun, jika lipoma tersebut menyebabkan ketidaknyamanan atau masalah kosmetik, dokter mungkin akan merekomendasikan pengangkatan lipoma melalui prosedur bedah kecil.

4. Ateroma

Jika benjolan di leher belakang Anda disebabkan

Tinggalkan komentar

This will close in 0 seconds

https://technologi.site/