Contoh Soal Hukum Kekekalan Massa

Energi mekanik adalah jenis energi yang terjadi akibat dari gerakan benda. Hukum kekekalan massa merupakan prinsip yang menyatakan bahwa massa suatu sistem akan selalu konstan, meskipun terjadi interaksi antara benda-benda di dalamnya. Namun, bagaimana energi mekanik berhubungan dengan hukum kekekalan massa?

Energi Mekanik dan Hukum Kekekalan Massa

Energi mekanik merupakan gabungan dari energi kinetik dan energi potensial. Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda akibat dari gerakannya. Sementara itu, energi potensial merupakan energi yang dimiliki oleh suatu benda akibat dari posisi atau keadaannya.

Misalnya, saat kita melempar bola ke atas, bola tersebut memiliki energi kinetik. Namun, ketika bola mencapai titik tertinggi, bola tidak lagi memiliki energi kinetik, namun memiliki energi potensial yang lebih besar dibandingkan saat masih di tanah. Hal ini karena bola memiliki jarak yang lebih tinggi dari tanah, sehingga gravitasi menarik bola dan menyimpan energi potensial pada bola.

Nah, menurut hukum kekekalan massa, massa suatu sistem selalu konstan. Artinya, selama terjadi interaksi antara benda-benda di dalam sistem, massa total sistem tidak akan berubah. Ini juga berlaku pada sistem yang terdiri dari benda yang bergerak dan memiliki energi mekanik. Energi mekanik dapat berubah bentuk, namun massa sistem tetap konstan.

Contoh Soal Energi Mekanik dan Hukum Kekekalan Massa

Misalnya terdapat sebuah bola yang dilemparkan dengan kecepatan awal 10 m/s ke arah atas dan memiliki massa 1 kg. Ketinggian maksimum bola dari tanah setelah melempar adalah 10 m. Berapakah energi mekanik total pada saat bola di melempar dan saat bola mencapai titik tertinggi?

contoh soal energi mekanik - hukum kekekalan massa

Apa itu energi mekanik?

Energi mekanik adalah gabungan dari energi kinetik dan energi potensial suatu benda.

Mengapa hukum kekekalan massa berlaku pada sistem yang memiliki energi mekanik?

Hukum kekekalan massa berlaku karena selama terjadi interaksi antar benda di dalam sistem, massa total sistem tetap konstan.

Bagaimana cara menghitung energi mekanik pada sebuah benda?

Untuk menghitung energi mekanik pada sebuah benda, dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

Em = Ek + Ep

Dimana:

  • Em = energi mekanik
  • Ek = energi kinetik
  • Ep = energi potensial

Contoh soal di atas dapat diselesaikan dengan menggunakan rumus:

Em awal = Ek + Ep

Em akhir = Ek + Ep

Sehingga energi mekanik total pada saat bola di melempar adalah:

Em awal = 0.5 x 1 x 10^2 + 1 x 10 x 9.8

Em awal = 50 + 98

Em awal = 148 J

Saat bola mencapai titik tertinggi, energi kinetik bernilai 0, sehingga energi mekanik total hanya berasal dari energi potensial. Kita dapat menggunakan rumus:

Ep = mgh

Dimana:

  • m = massa bola
  • g = percepatan gravitasi
  • h = ketinggian bola dari tanah

Sehingga energi mekanik pada saat bola mencapai titik tertinggi adalah:

Em akhir = Ep = 1 x 10 x 9.8

Em akhir = 98 J

Dari hasil perhitungan di atas, energi mekanik total pada saat bola di melempar dan saat bola mencapai titik tertinggi adalah 148 J dan 98 J, yang berarti energi mekanik tetap konstan.

Contoh Soal Hukum Kekekalan Massa

Hukum kekekalan massa juga dapat diterapkan pada reaksi kimia. Misalnya, terdapat reaksi pembakaran magnesium dan logam.

contoh soal hukum kekekalan massa bahan magnesium dan logam, plus cara

Apa itu reaksi pembakaran magnesium dan logam?

Reaksi pembakaran magnesium dan logam adalah reaksi kimia antara magnesium dan logam yang menghasilkan magnesium oksida.

Mengapa hukum kekekalan massa berlaku pada reaksi kimia?

Hukum kekekalan massa berlaku karena massa total awal dan akhir suatu reaksi selalu konstan. Artinya, jumlah massa reaktan sama dengan jumlah massa produk.

Bagaimana cara menyelesaikan soal berikut?

Terdapat 15 g magnesium yang bereaksi dengan logam seberat 10 g. Berapa massa magnesium oksida yang dihasilkan? Hitung juga persen hasilnya.

Kita dapat menyelesaikan soal tersebut dengan menggunakan hukum kekekalan massa. Diketahui:

  • Massa magnesium (Mg) = 15 g
  • Massa logam (L) = 10 g

Massa total reaktan (Awal) = massa magnesium + massa logam = 25 g

Kita juga mengetahui bahwa massa total produk (Akhir) selalu sama dengan massa total reaktan. Artinya:

Massa total produk (Akhir) = 25 g

Untuk menghitung massa magnesium oksida (MgO) yang dihasilkan, bisa menggunakan rumus:

Massa MgO = massa total produk – massa magnesium awal

Massa MgO = 25 – 15 = 10 g

Sehingga massa magnesium oksida (MgO) yang dihasilkan adalah 10 g.

Untuk menghitung persentase hasil, bisa menggunakan rumus:

Persentase hasil = (massa magnesium oksida yang dihasilkan / massa total reaktan) x 100%

Persentase hasil = (10 / 25) x 100%

Persentase hasil = 40%

Hasilnya menunjukkan bahwa 40% massa reaktan direaksikan menjadi magnesium oksida.

Dari contoh soal di atas, dapat disimpulkan bahwa hukum kekekalan massa selalu berlaku pada reaksi kimia, dan massa total reaktan selalu sama dengan massa total produk. Oleh karena itu, hukum kekekalan massa dapat dijadikan dasar untuk menghitung massa produk pada suatu reaksi kimia.

Tinggalkan komentar

https://technologi.site/