Jamur Tempe, Rhizopus Oryzae
Apa itu Jamur Tempe?
Jamur tempe atau Rhizopus Oryzae adalah jenis jamur yang berperan penting dalam pembuatan tempe, makanan asli Indonesia yang terkenal di seluruh dunia. Jamur ini termasuk ke dalam kelas Zygomycota dalam kingdom Fungi. Jamur tempe biasanya memiliki tubuh berwarna putih yang terlihat seperti kapas dan sering ditemui pada tanah, bahan organik busuk, atau biji-bijian yang rusak.
Ciri-ciri Jamur Tempe
1. Bentuk tubuh: Jamur tempe memiliki bentuk tubuh yang berbentuk secara unik. Bagian atasnya berbentuk cakram atau payung yang disebut sporangia. Sporangia ini memiliki benang tipis yang disebut hifa yang saling berhubungan.
2. Warna: Secara umum, jamur tempe memiliki warna putih atau abu-abu pucat. Namun, terdapat pula variasi warna yang lebih gelap seperti cokelat muda atau kekuningan, tergantung pada kondisi lingkungan tempat jamur tersebut tumbuh.
3. Ukuran: Jamur tempe memiliki ukuran yang relatif kecil, dengan diameter sporangia biasanya berkisar antara 6-10 mikrometer. Namun, hifa yang membentuk tubuh jamur dapat tumbuh mencapai beberapa sentimeter.
4. Reproduksi: Jamur tempe berkembang biak dengan cara aseksual melalui pembentukan spora. Spora ini dibentuk di dalam sporangia dan dapat tersebar dengan mudah melalui angin atau kontak dengan benda lainnya.
Klasifikasi Jamur Tempe
Kingdom: Fungi
Filum: Zygomycota
Kelas: Zygomycetes
Ordo: Mucorales
Famili: Mucoraceae
Genus: Rhizopus
Spesies: Rhizopus Oryzae
Jenis-jenis Jamur Tempe
Jamur tempe dikenal dengan nama ilmiah Rhizopus Oryzae, namun dalam kelompok jamur ini terdapat beberapa jenis yang memiliki peran yang sama dalam pembuatan tempe. Beberapa jenis jamur tempe yang sering digunakan antara lain:
– Rhizopus arrhizus
– Rhizopus oligosporus
– Rhizopus stolonifer
– Rhizopus javanicus
Cara Berkembang Biak Jamur Tempe
Jamur tempe memiliki kemampuan berkembang biak secara aseksual dengan cara pembentukan spora. Proses berkembang biak jamur tempe terjadi dalam beberapa tahap, yaitu sebagai berikut:
1. Pembentukan Hifa: Hifa adalah benang tipis yang menjadi struktur tubuh jamur. Jamur tempe membentuk hifa yang saling bercabang dan membentuk jaringan yang disebut miselium.
2. Pembentukan Sporangia: Miselium yang terbentuk kemudian akan muncul sporangia, yaitu struktur tubuh berbentuk cakram atau payung yang mengandung spora. Spora ini berperan sebagai alat reproduksi jamur tempe.
3. Pelepasan Spora: Sporangia akan membuka dan melepas spora ke lingkungan sekitarnya. Spora dapat tersebar melalui angin atau kontak dengan benda lainnya.
4. Perkecambahan Spora: Spora yang jatuh ke tempat yang sesuai akan mulai tumbuh dan membentuk hifa baru. Hifa-hifa ini akan berkembang menjadi miselium baru dan membentuk koloni baru.
Contoh Jamur Tempe
Berikut adalah contoh-contoh jamur tempe yang sering ditemukan saat proses pembuatan tempe:
– Rhizopus arrhizus: Jamur ini memiliki miselium yang berwarna putih dan sporangia berukuran kecil. Rhizopus arrhizus sering ditemukan dalam proses fermentasi tempe.
– Rhizopus oligosporus: Jamur ini memiliki miselium yang berwarna putih dan sporangia berukuran sedang. Rhizopus oligosporus merupakan jenis jamur tempe yang dominan dalam proses pembuatan tempe.
Kesimpulan
Jamur tempe atau Rhizopus Oryzae adalah jenis jamur yang berperan dalam pembuatan tempe. Jamur tempe memiliki tubuh berwarna putih dan bentuk unik berupa cakram atau payung dengan sporangia dan hifa yang saling berhubungan. Jamur tempe berkembang biak secara aseksual dengan pembentukan spora. Beberapa jenis jamur tempe yang sering digunakan antara lain Rhizopus arrhizus, Rhizopus oligosporus, Rhizopus stolonifer, dan Rhizopus javanicus. Proses pembuatan tempe melibatkan pertumbuhan jamur tempe pada biji-bijian yang telah direndam dan difermentasi. Jamur tempe menghasilkan enzim yang dapat mencerna karbohidrat dan protein dalam biji-bijian, sehingga mengubah rasa dan tekstur biji-bijian menjadi tempe yang lezat dan bergizi.