Soal Larutan Penyangga

Banyak orang mungkin sudah familiar dengan istilah larutan penyangga. Larutan penyangga adalah larutan yang mampu mempertahankan pH suatu zat meskipun terjadi tambahan asam atau basa. Namun, jika kamu masih bingung dengan larutan penyangga, simaklah penjelasan kami di bawah ini.

Apa Itu Larutan Penyangga?

Larutan penyangga adalah larutan yang terdiri dari asam lemah atau basa lemah beserta garamnya. Larutan penyangga berfungsi untuk menjaga kestabilan pH larutan, meskipun ada penambahan asam atau basa. Dalam larutan penyangga, asam atau basa lemah berfungsi sebagai ion pengimbang atau ion keseimbangan. Ion pengimbang ini dapat melepaskan atau menerima ion hidrogen (H+) atau ion hidroksida (OH-) untuk menjaga keseimbangan pH larutan.

Mengapa Penting Belajar Tentang Larutan Penyangga?

Belajar tentang larutan penyangga penting dilakukan karena larutan penyangga banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Contoh paling sederhana dari larutan penyangga adalah air yang kita minum. Air yang kita minum sehari-hari memiliki konsentrasi ion hidrogen (H+) dan ion hidroksida (OH-) yang dapat mempertahankan pH antara 6 hingga 8. Hal ini menjadikan air yang kita minum tetap netral dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Selain itu, larutan penyangga juga banyak terjadi dalam industri farmasi, industri makanan, dan dalam bidang kimia medis. Oleh karena itu, belajar tentang larutan penyangga dapat memberikan pemahaman yang luas dalam kehidupan sehari-hari maupun di dunia kerja.

Bagaimana Cara Membuat Larutan Penyangga?

Membuat larutan penyangga cukup mudah dilakukan. Namun, sebelum membuat larutan penyangga, pastikan bahwa kamu telah memahami prinsip-prinsip yang berlaku. Berikut ini merupakan langkah-langkah untuk membuat larutan penyangga:

  1. Siapkan asam atau basa lemah yang akan dijadikan larutan penyangga.
  2. Pilih garam yang sesuai untuk membuat larutan penyangga.
  3. Masukkan asam atau basa lemah ke dalam gelas ukur, lalu tambahkan sedikit demi sedikit air dan aduk hingga larut sepenuhnya.
  4. Tambahkan garam ke dalam gelas yang sama dengan cara mengaduk hingga larut.
  5. Tambahkan air ke dalam gelas hingga volume larutan penyangga mencapai volume yang diinginkan.
  6. Aduk larutan penyangga hingga merata dan siap digunakan.

Perlu diingat bahwa ketika membuat larutan penyangga, perhatikan kadar asam atau basa lemah yang digunakan agar sesuai dengan kebutuhan Anda.

Contoh Soal Larutan Penyangga

Berikut ini merupakan contoh soal tentang larutan penyangga beserta dengan jawabannya:

Soal 1

Berapa pH larutan penyangga yang terbentuk dari senyawa asam asetat (CH3COOH) dan natrium asetat (NaCH3COO) dengan konsentrasi asetat sebesar 0,1 M dan pH awal larutan 7,0? (Diketahui: Ka asam asetat = 1,8 x 10-5)

Jawaban:

Langkah 1:

Tentukan hasil kali ionisasi asam asetat:

Ka = 1,8 x 10-5 = [H+][CH3COO-] / [CH3COOH]

[H+] = akar dari (Kax[CH3COOH]) = 0.0045 M

Langkah 2:

Kemudian tentukan konsentrasi [OH-] :

KW = [ H+ ] [ OH- ] = 10 -14

[OH-] = 2,22 x 10 -12

Langkah 3:

Hitung pH larutan penyangga:

pH = 7 + log ([A-]/[AH]) = 7,7

Soal 2

Sebuah larutan penyangga dibuat dengan campuran 0,5 M asam asetat (CH3COOH) dan 0,25 M natrium asetat (NaCH3COO). Berapa pH larutan penyangga tersebut?

Jawaban:

Langkah 1:

Hitung nilai pKa:

pKa\ =\ -\ log(Ka) =\ -\ log(1.75\ \times\ 10-5)\ =\ 4.8

Langkah 2:

Hitung nilai pH larutan penyangga:

pH\ =\ pKa\ +\ log\ (\frac[CH3COO^-][CH3COOH])\ =\ 4.8\ +\ log(\frac0.250.5)\ =\ 4.3

Dengan memahami seluk beluk tentang larutan penyangga, kamu dapat menggunakan pengetahuan ini untuk kehidupan sehari-hari atau dalam dunia kerja. Selain itu, belajar tentang larutan penyangga juga dapat membantu kamu dalam memecahkan masalah dalam bidang kimiawi atau dalam ujian masuk perguruan tinggi.

Tinggalkan komentar

https://technologi.site/