Tahapan Pertumbuhan Hewan Dari Kecil Sampai Dewasa Disebut

Tahapan Pertumbuhan Hewan Dari Kecil Sampai Dewasa

tahapan pertumbuhan hewan dari kecil sampai dewasa

Apakah kamu pernah memperhatikan bagaimana sebuah hewan tumbuh dari kecil sampai dewasa? Tahapan pertumbuhan hewan memang sangat menarik untuk dipelajari. Setiap spesies hewan memiliki pola pertumbuhan yang berbeda-beda, namun pada umumnya, mereka mengalami beberapa tahapan penting dalam proses perkembangannya.

Tahapan pertumbuhan hewan dari kecil sampai dewasa ini juga disebut sebagai daur hidup hewan. Daur hidup mencakup semua perubahan yang terjadi pada hewan mulai dari fase embrio hingga mencapai tahap dewasa. Tahapan-tahapan dalam daur hidup ini dapat berbeda-beda tergantung pada spesies hewan yang bersangkutan.

Apa Itu Daur Hidup Hewan?

apa itu daur hidup hewan

Daur hidup hewan adalah serangkaian tahapan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh hewan dari saat lahir atau menetas hingga mencapai tahap dewasa. Pada dasarnya, daur hidup hewan terbagi menjadi dua jenis, yaitu daur hidup sempurna dan daur hidup tidak sempurna.

Daur hidup sempurna terdiri dari empat tahapan utama, yaitu telur (ovum), larva, pupa, dan imago (dewasa). Contoh hewan yang mengalami daur hidup sempurna adalah kupu-kupu, belalang, dan nyamuk. Sedangkan daur hidup tidak sempurna terdiri dari tiga tahapan utama, yaitu telur (ovum), nimfa, dan imago (dewasa). Hewan yang mengalami daur hidup tidak sempurna antara lain kecoa dan lalat.

Ciri-Ciri Daur Hidup Hewan

ciri-ciri daur hidup hewan

Ada beberapa ciri-ciri umum dari daur hidup hewan. Pertama, setiap hewan memiliki tahapan perkembangan dari embrio atau telur hingga mencapai tahap dewasa. Tahapan-tahapan ini berbeda-beda tergantung pada spesies hewan tersebut.

Kedua, dalam tahapan pertumbuhan, ukuran tubuh hewan biasanya bertambah besar. Pada beberapa spesies hewan, pertumbuhan tersebut dapat mencapai beberapa kali lipat dari ukuran saat lahir hingga mencapai tahap dewasa. Hal ini terjadi karena sel-sel tubuh hewan membelah dan berkembang.

Ketiga, setiap tahapan dalam daur hidup hewan memiliki perbedaan dalam bentuk tubuh dan perilakunya. Misalnya, larva seringkali memiliki bentuk dan perilaku yang berbeda dengan imago (dewasa).

Keempat, siklus daur hidup hewan dapat terjadi secara berulang-ulang. Ini berarti setelah mencapai tahap dewasa, hewan tersebut dapat kembali ke tahap awal dalam daur hidupnya, dengan cara meletakkan telur atau memulai proses perkembangan dari awal lagi.

Klasifikasi Daur Hidup Hewan

klasifikasi daur hidup hewan

Dilihat dari sudut klasifikasi, daur hidup hewan dapat dikelompokkan menjadi dua jenis utama, yaitu daur hidup sempurna dan daur hidup tidak sempurna. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut tentang kedua jenis daur hidup tersebut:

1. Daur Hidup Sempurna:

a. Telur (Ovum): Tahap pertama dalam daur hidup sempurna adalah telur atau ovum. Telur dibuahi oleh sperma dan akan menetas menjadi larva.

b. Larva: Larva adalah tahap kedua dalam daur hidup sempurna. Pada tahap ini, hewan berbentuk seperti cacing, memiliki tubuh yang lunak, dan tidak memiliki sayap.

c. Pupa: Setelah melewati tahap larva, hewan akan mengalami metamorfosis menjadi pupa. Pada tahap ini, hewan membungkus dirinya dalam kantong atau kepompong dan mengalami perubahan drastis dalam struktur tubuhnya.

d. Imago (Dewasa): Tahap terakhir dalam daur hidup sempurna adalah imago atau dewasa. Pada tahap ini, hewan sudah memiliki bentuk dan ciri-ciri tubuh dewasa, termasuk sayap dan kemampuan berkembang biak.

Daur hidup sempurna biasanya terjadi pada serangga seperti kupu-kupu dan capung.

2. Daur Hidup Tidak Sempurna:

a. Telur (Ovum): Seperti pada daur hidup sempurna, tahap pertama dalam daur hidup tidak sempurna juga dimulai dari telur atau ovum.

b. Nimfa: Setelah menetas dari telur, hewan berada dalam tahap nimfa. Pada tahap ini, hewan memiliki bentuk yang mirip dengan dewasa, namun ukurannya lebih kecil dan belum memiliki sayap.

c. Imago (Dewasa): Tahap terakhir dalam daur hidup tidak sempurna adalah imago atau dewasa. Pada tahap ini, hewan akan berkembang menjadi dewasa dengan ukuran dan ciri-ciri tubuh lengkap.

Daur hidup tidak sempurna biasanya terjadi pada serangga seperti kecoa dan belalang.

Jenis-jenis Daur Hidup Hewan

Dalam dunia hewan, terdapat berbagai jenis daur hidup yang menarik untuk dipelajari. Setiap spesies hewan memiliki pola pertumbuhan yang unik dan khas. Berikut ini adalah beberapa jenis daur hidup hewan yang menarik untuk diketahui:

1. Daur Hidup Sempurna:

a. Belalang: Dalam daur hidup sempurna belalang, belalang betina akan meletakkan telur di tanah atau di dekat tanaman. Telur tersebut kemudian menetas menjadi belalang muda atau nimfa. Nimfa belalang memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan belalang dewasa dan juga tidak memiliki sayap.

Nimfa belalang akan mengalami beberapa kali pergantian kulit atau molting sebelum akhirnya menjadi belalang dewasa. Belalang dewasa memiliki bentuk tubuh yang lebih besar, sayap, dan kemampuan untuk berkembang biak.

b. Kupu-kupu: Dalam daur hidup sempurna kupu-kupu, kupu-kupu betina akan meletakkan telur di daun tumbuhan yang menjadi makanan larva. Telur tersebut menetas menjadi larva yang juga dikenal sebagai ulat atau caterpillar.

Larva kupu-kupu memiliki tubuh yang lunak dengan banyak kaki. Larva akan menghabiskan waktu untuk makan dan tumbuh, sehingga terjadi pertumbuhan yang sangat cepat. Setelah mencapai ukuran yang cukup besar, larva akan membentuk kepompong yang berfungsi sebagai tempat untuk melakukankan proses metamorfosis. Dalam kepompong, larva akan berubah menjadi pupa.

Pada tahap pupa, kupu-kupu sedang mengalami perkembangan sel dan organ tubuh yang baru. Setelah proses metamorfosis selesai, kupu-kupu akan keluar dari kepompong dalam bentuk dewasa atau imago. Dalam bentuk dewasa, kupu-kupu memiliki sayap dan kemampuan untuk terbang serta berkembang biak.

c. Nyamuk: Dalam daur hidup sempurna nyamuk, nyamuk betina akan meletakkan telur di perairan yang tenang seperti genangan air atau kolam. Telur tersebut menetas menjadi larva atau yang sering disebut jentik.

Jentik nyamuk hidup di air dan memakan plankton dan detritus. Jentik nyamuk mengalami beberapa kali pergantian kulit sebelum akhirnya menjadi pupa. Pada tahap pupa, nyamuk sedang mengalami perkembangan organ tubuh yang baru.

Setelah proses metamorfosis selesai, nyamuk dewasa keluar dari air dan mulai mencari makanan serta pasangan untuk berkembang biak. Nyamuk dewasa jantan hidup hanya beberapa minggu, sedangkan nyamuk dewasa betina hidup lebih lama karena mereka membutuhkan waktu untuk bertelur.

2. Daur Hidup Tidak Sempurna:

a. Kecoa: Dalam daur hidup tidak sempurna kecoa, kecoa betina akan meletakkan telur di tempat yang lembap dan gelap seperti celah dinding atau lantai. Telur tersebut menetas menjadi nimfa atau yang sering disebut kecebong.

Nimfa kecoa memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan kecoa dewasa dan tidak memiliki sayap. Nimfa kecoa juga mengalami beberapa kali pergantian kulit atau molting sebelum akhirnya menjadi kecoa dewasa.

Kecoa dewasa memiliki bentuk tubuh yang lebih besar, sayap, dan kemampuan untuk berkembang biak. Kecoa dewasa betina akan meletakkan telur dan siklus daur hidup tidak sempurna kecoa akan berlanjut kembali.

b. Lalat: Dalam daur hidup tidak sempurna lalat, lalat betina akan meletakkan telur pada bahan organik yang membusuk seperti sampah atau bangkai hewan. Telur tersebut menetas menjadi larva atau yang sering disebut ulat jerman.

Larva ulat jerman hidup di dalam bahan organik yang membusuk dan memakan sisa-sisa makanan yang ada di dalamnya. Larva lalat mengalami beberapa kali pergantian kulit sebelum akhirnya menjadi lalat dewasa. Lalat dewasa memiliki bentuk tubuh yang lebih besar, sayap, dan kemampuan untuk berkembang biak.

Cara Berkembang Biak pada Hewan

Mendapatkan keturunan adalah salah satu tujuan dari makhluk hidup dalam proses kelangsungan hidup spesiesnya. Hewan memiliki beragam cara atau strategi untuk berkembang biak. Berikut ini adalah beberapa cara berkembang biak yang umum terjadi pada hewan:

1. Pembiakan Seksual:

Pembiakan seksual adalah cara berkembang biak yang melibatkan dua individu atau lebih untuk menghasilkan keturunan. Proses ini melibatkan perkawinan atau kopulasi antara jantan dan betina. Pada hewan yang berkembang biak secara seksual, terdapat sistem reproduksi yang menghasilkan sel-sel kelamin jantan dan betina.

Setelah terjadi perkawinan atau kopulasi, sperma jantan akan bertemu dengan telur betina dan fertilisasi atau pembuahan terjadi. Setelah pembuahan, telur akan berkembang menjadi embrio dan kemudian menjadi individu baru yang dapat berkembang dan tumbuh menjadi dewasa.

2. Pembiakan Aseksual:

Pembiakan aseksual adalah cara berkembang biak yang tidak melibatkan perkawinan atau kopulasi antara individu jantan dan betina. Pada pembiakan aseksual, individu dewasa menghasilkan keturunan tanpa melibatkan proses pembuahan.

Terdapat beberapa metode pembiakan aseksual pada hewan, antara lain:

a. Pembelahan: Beberapa jenis hewan dapat membelah diri menjadi dua individu yang identik secara genetik. Proses ini disebut dengan pembelahan biner. Contoh hewan yang melakukan pembelahan adalah cacing planaria dan beberapa spesies ubur-ubur.

b. Tunas: Pada pembiakan dengan tunas, individu dewasa menghasilkan tunas atau kuncup yang kemudian memisahkan diri dan berkembang menjadi individu yang mandiri. Contoh hewan yang berkembang biak dengan tunas adalah spons air tawar dan beberapa spesies tumbuhan air.

c. Fragmentasi: Beberapa hewan memiliki kemampuan untuk meregenerasi bagian tubuh yang hilang. Fragmen tubuh yang hilang tersebut dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu yang baru. Contoh hewan yang berkembang biak dengan fragmentasi adalah cacing tanah dan beberapa spesies bintang laut.

d. Partenogenesis: Partenogenesis adalah proses reproduksi aseksual di mana telur betina berkembang tanpa dibuahi oleh sperma jantan. Dalam beberapa kasus, telur betina yang tidak dibuahi dapat berkembang menjadi individu baru yang identik secara genetik dengan induknya. Contoh hewan yang dapat melakukan partenogenesis adalah semut betina, lebah betina, dan beberapa spesies reptil.

Contoh Daur Hidup Hewan

Setiap spesies hewan memiliki daur hidup yang khas dan unik. Berikut ini adalah beberapa contoh daur hidup hewan yang menarik untuk diketahui:

1. Kupu-kupu Monark (Danaus plexippus):

a. Telur: Kupu-kupu monark betina meletakkan telur pada daun tumbuhan yang menjadi makanan larva. Telur berwarna putih atau kekuningan dan berbentuk seperti setengah bola.

b. Larva: Setelah telur menetas, larva kupu-kupu monark muncul. Larva ini juga dikenal sebagai ulat monark atau ulat sutera. Ulat mon

Tinggalkan komentar

This will close in 0 seconds

https://technologi.site/